1.040 Kader Golkar Balon Kepala Daerah di Jabar Siap Bersaing di Pilkada 2024

Kamis, 04 April 2024 - 12:00 WIB
loading...
1.040 Kader Golkar Balon Kepala Daerah di Jabar Siap Bersaing di Pilkada 2024
Partai Golkar menyiapkan 1.040 kader sebagai balon untuk menghadapi agenda Pilkada Serentak 2024 di Jabar. Foto/ilustrasi/dok
A A A
BANDUNG - Partai Golkar mulai pasang kuda-kuda untuk menghadapi kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Provinsi Jawa Barat. Lebih dari 1.000 kader Golkar diproyeksikan menjadi kepala daerah.

Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara menyatakan, setelah sukses di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Partai Golkar langsung tancap gas menyiapkan diri untuk Pilkada Serentak 2024.

Dia menyebutkan, saat ini, sudah ada 1.040 kader Partai Golkar yang terinventarisir sebagai bakal calon (balon) untuk menempati jabatan kepada daerah maupun wakil kepala daerah di 27 kabupaten/kota di Jabar.

“Dan Insya Allah pada tanggal 5 April, hari Jumat, Ketua Umum akan kembali menyerahkan surat tugas yang kedua kepada bakal calon kepala daerah itu, jadi kami menyiapkan ini sudah satu setengah tahun yang lalu,” ungkap Iswara di Bandung, Kamis (4/4/2024).



Khusus untuk agenda Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024, lanjut Iswara, saat ini sudah ada 60 kader Golkar dari 27 kabupaten/kota di Jabar yang telah mendaftar sebagai balon gubernur dan wakil gubernur Jabar.

“Kelihatannya ada beberapa tokoh yang berniat maju dan itu terdaftar sebanyak 41 orang, tapi pada saat Golkar memenangkan atau menaikkan suaranya di pemilu kemarin, yang mendaftar di Partai Golkar menjadi 60 orang,” imbuhnya.

Iswara menyebut, dari 60 kader Golkar yang terdaftar sebagai balon gubernur dan wakil gubernur Jabar itu datang dari berbagai latar belakang.

“Ada yang incumbent sebelumnya, ada yang ketua partai, ada yang ASN, ada TNI/Polri aktif dan akan mundur setelah terpilih menjadi calon nanti dan ada swasta, jadi sangat beragam,” ujarnya.

Terkait mekanisme penyaringan, Iswara menjelaskan jika nantinya akan ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh balon kepala daerah maupun balon wakil kepala daerah.

“Ada 3 kali survei, survei pertama tanggal 1 Mei, yang kedua pada bulan Juli, dan yang ketiga survei pasangan yang akan dilaksanakan pada September awal,” jelasnya.

“Kita ketahui bahwa Pilkada tetap pada 27 November dan pendaftaran itu dibuka pada 27 Agustus 2024, jadi sebelum Agustus ada survei yang ketiga,” tambah Iswara.

Sedangkan untuk penetapan calon, kata Iswara, akan dilakukan pada survei yang ketiga. “Ditetapkan menjadi calon nanti setelah survei yang ketiga pada saat Agustus, nanti bukan lagi surat tugas tapi nanti SK, surat keputusan DPP,” imbuhnya.

Di sisi lain, Iswara mengaku, jika Partai Golkar mengharapkan Ridwan Kamil untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur Jabar untuk periode kedua.

“Kalau Golkar Jawa Barat sudah menyampaikan pernyataan resmi bahwa kami mengharapkan Pak Ridwan Kamil tetap mencalonkan diri di Jawa Barat,” ungkap Iswara.

Salah satu alasan pihaknya mendorong Ridwan Kamil kembali maju di Pilgub Jabar 2024 karena Jabar merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbesar. “Jadi kami berharap Pak RK dapat kembali maju di Jabar,” tegasnya.

Meski begitu, Iswara pun menyatakan jika Partai Golkar tidak akan kekurangan kader andaikan Ridwan Kamil memilih untuk mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta 2024.

“Ya tentunya semuanya juga selain hasil survei, arahan pimpinan, bermula juga pada yang bersangkutan. Jika kang Emil memutuskan di DKI, Insya Allah Partai Golkar tidak kekurangan kader,” tegasnya.

“Insya Allah untuk figur-figur baik yang di legislatif, di eksekutif, kami siap. Ada Ketua Golkar Jawa Barat, ada beberapa nama lain yang populer, Partai Golkar tidak kekurangan kader,” sambung Iswara kembali menegaskan.

Terkait dengan koaliasi, Iswara mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada arahan resmi dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto terkait apakah koalisi akan linier dengan Pilpres 2024 atau justru membuat koalisi baru.

“Namun biasanya itu diserahkan pada kondisi daerah masing-masing karena karakteristik daerah berbeda-beda. Saya yakin Ketua Umum akan bijak dalam memberikan arahan nanti,” tandasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)