Jumlah Pengidap HIV/AIDS di Sleman Capai 866 Orang

Kamis, 08 November 2018 - 20:45 WIB
Jumlah Pengidap HIV/AIDS di Sleman Capai 866 Orang
Jumlah Pengidap HIV/AIDS di Sleman Capai 866 Orang
A A A
SLEMAN - Kasus HIV cukup banyak ditemukan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data hingga akhir 2016, tercatat ada 866 orang, terdiri dari 616 laki-laki dan 227 perempuan mengidap penyakit tersebut. Dari jumlah tersebut, 352 di antaranya sudah masuk pada fase AIDS, yang terdiri dari 261 laki-laki dan 90 perempuan.

Berbagai langkah dilakukan Pemkab Sleman untuk menekan kasus ini. Di antaranya pendampingan dan sosialisasi kepada generasi muda soal pencegahan dan penanggulangan bahaya HIV/AIDS tersebut.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan ketidaktahuan tentang HIV/AIDS akan berakibat negatif, khususnya bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Mereka adalah manusia biasa yang butuh empati dan dukungan moral dari lingkungan.

"Dengan pemahaman yang komprehensif, maka kita akan menjadi lebih berempati dan meringankan beban penderita HIV/AIDS," kata Muslimatun saat membuka Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS bagi pengurus Karang Taruna se-Sleman di aula lantai III kantor Pemkab Sleman, Kamis (8/11/2018). Acara ini diikuti 120 pemuda perwakilan 86 desa di Sleman.

Muslimatun mengatakan, banyaknya kasus HIV/AIDS di Sleman harus bisa menjadi referensi bagi masyarakat umum, khususnya generasi muda untuk menyadari tentang bahaya HIV/AIDS. Untuk itu, peserta sosialisasi diharapkan dapat menyebarluaskan informasi bahaya HIV/AIDS di wilayah masing-masing, sehingga nantinya semua warga di Sleman memiliki pemahaman yang benar mengenai penyakit ini.

Kasubag Kesehatan Sosial dan Tenaga Kerja, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sleman, Agaerul menambahkan dengan jumlah kasus HIV/AIDS di Sleman yang tinggi, maka diperlukan penanggulangan secara melembaga, sistematis, komprehensif, partisipatif, dan berkesinambungan. Karena itu sosialisasi tersebut juga untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

"Saat ini masyarakat belum sepenuhnya terbuka dan menerima dengan baik orang yang terinfeksi HIV. Oleh karena itu dukungan dari orang di sekitar sangat diperlukan ODHA," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5374 seconds (0.1#10.140)