Jaga Perbatasan Udara, 3 Sukhoi Ditempatkan di Kepri Sepekan

Selasa, 30 Oktober 2018 - 18:57 WIB
Jaga Perbatasan Udara, 3 Sukhoi Ditempatkan di Kepri Sepekan
Jaga Perbatasan Udara, 3 Sukhoi Ditempatkan di Kepri Sepekan
A A A
BATAM - Selama sepekan ini wilayah udara Kepulauan Riau (Kepri) dijaga langsung 3 pesawat tempur Sukhoi, 1 Hercules, dan 1 helikopter.

Pesawat tempur Sukhoi yang ditempatkan, yakni 1 unit Sukhoi TS-2705 dan 2 unit Sukhoi TS-3010. Tiga pesawat tempur Sukhoi tersebut di bawah komando langsung Komandan Skadron Udara 11 Pesawat Tempur Sukhoi, Letkol PNB Anton Pallaguna.

Sedangkan helikopter yang dilibatkan adalah 725 Caraca dan 1 pesawat Hercules. Keberadaan armada tempur TNI AU ini dalam rangka Operasi Pertahanan Udara Kilat Petir hampir sepekan, sejak 29 Oktober hingga 2 November 2018. Armada tempur milik TNI AU ini disiagakan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.

Menurut Komandan Lanud Raja Haji Fisabililah Kepri, Kolonel PNB M Dadan Gunawan Operasi ini dilaksanakan oleh komando Pertahanan Udara Nasional. Operasi ini bersifat rutin mulai 1 Januari sampai 31 Desember 2018. "Untuk saat ini kebetulan, berada di wilayah kita dan kita kedatangan tamu pesawat tempur," ujarnya saat mengecek kesiapan operasi di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (30/10/2018).

Dia menjelaskan, pesawat tempur canggih ini disiagakan untuk melakukan penindakan apabila ada pesawat asing yang tidak dikenal masuk tanpa izin ke wilayah udara Indonesia, khususnya sekitar wilayah udara Kepri. "Jadi kalau ada pelanggaran yang diperhitungkan dekat sini kita yang akan langsung bergerak menindak," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Operasi Kohanudnas Kolonel PNB Yosta Riza mengatakan, 3 pesawat tempur Sukhoi ini berasal dari Skadron Udara 11 yang bermarkas di Makassar. Sasaran operasi ini untuk mengamankan wilayah udara NKRI. "Ini merupakan operasi pertahanan udara," ujarnya.

Dia menambahkan, Operasi Kilat Petir ini juga dilaksanakan di seluruh batas udara Indonesia. Kali ini digelar di wilayah udara Kepri. "Fokus kita adalah pada pelanggaran yang terjadi di udara di sini," ujarnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8147 seconds (0.1#10.140)