Penyandang Disabilitas Gelar Temu Inklusi Nasional di Gunungkidul

Rabu, 24 Oktober 2018 - 05:20 WIB
Penyandang Disabilitas Gelar Temu Inklusi Nasional di Gunungkidul
Penyandang Disabilitas Gelar Temu Inklusi Nasional di Gunungkidul
A A A
GUNUNGKIDUL - Para penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di kompleks Balai Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Gunungkidul hingga dua hari ke depan.

Mereka bakal mengikuti Temu Inklusi Nasional untuk menggagas penyebaran ide-ide inklusi di semua stakeholder seperti pemerintah daerah, pemerintah pusat, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Direktur Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAP), Suharto memaparkan, sedikitnya ada 400 penyandang disabilitas yang akan inapkan di rumah-rumah warga setempat.

Hal ini juga menjadi upaya penyadsran bersama sehingga warga bisa bersama penyandang disabilitas untuk merayakan keberagaman. "Nanti banyak ide atau gagassn yang muncul dari teman-teman disabilitas selama proses di Desa Plembutan, Playen ini," terangnya kepada wartawan, Selasa (23/10).

Dijelaskannya, program yang diselenggarakan tersebut merupakan bagian dari wacana untuk menggulirkan program Indonesia inklusi pada 2030 mendatang. Rencananya kegiatan semacam ini akan diselanggarakan tiap 2 tahun dengan harapan ide-ide yang muncul nantinya mampu diserap oleh pemerintah daerah.

Eko Sugeng, salah satu peserta Temu Inkkusi Nasional mengatakan, dirinya akan berbagai ilmu tentang meracik kopi. Sebagai penyandang disabilitas dia ingin berbagi kepiawaian dalam meracik kopi enak.

"Kami bergabung drngan ousst rehabilitasi Yakkum, kemudian belajar banyak, bahkan kami livein dengan petani di Suroloyo, Kulon Progo. Kami belajar ngopeni (memelihara) kopi, dsn meracik kopi," ucapnya.

Eko Sugeng termasuk orang yang tidak mau dibelaskasihani. Meski kedua tanganya tak berfungsi dengan baik lantaran diamputasi, sejak remaja dia tak mau merepotkan orang lain.

Eko juga enggan mengeluh dan memilih jalan hidup produktif. "Sekitar tahun 2002, usia saya masih 18 tahunan. Tersengat listrik hingga akhirnya kedua tangan ini diamputasi,” pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5147 seconds (0.1#10.140)