Siswa SMP 11 Arsel Belajar Bersama Aktivis Animal Contact

Rabu, 10 Oktober 2018 - 14:34 WIB
Siswa SMP 11 Arsel Belajar Bersama Aktivis Animal Contact
Siswa SMP 11 Arsel Belajar Bersama Aktivis Animal Contact
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Ada yang berbeda di SMPN 11 Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Selasa 10 Oktober 2018. Dimana belasan siswa yang tergabung dalam English Club dari kelas 7, 8 dan 9 kedatangan tamu istimewa, yakni enam orang aktivis lingkungan dari Animal Contact asal Swiss dan Perancis.

Aktivis Animal Contact ini mempunyai misi ke Indonesia untuk magang mencari energi tentang Ekologi di Kotawaringin Barat. Kemudian sharing konservasi dan lingkungan serta berinteraksi dengan masyarakat dan pelajar di Kobar.

“Kedatangan mereka ini intinya untuk Eco Tourism dan misi sosial,” ujar Owner Yayasan Indonesia Green International (YIGI), Yofie Kamale yang mendampingi enam aktivis Animal Contact selama di Kobar.

Lanjut Yofie, kedatangan mereka disponsori oleh Indonesian Green Tour (Eco Tourism) www.myorangutan.com. “Mereka di Kobar sejak 5 Oktober lalu dan hari ini rencananya melanjutkan misinya ke Kucing Malaysia.”

Selama berinteraksi bersama siswa SMP 11 Arsel, enam aktivis lingkungan ini juga berjoget, bernyanyi dan menari. Mereka sangat antusias melihat adat dan budaya di Kobar.

“Mereka juga menanam sejumlah tanaman buah buahan di lingkungan sekolah sebagai wujud rasa cinta terhadap lingkungan,” pungkas Yofie.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 11 Arsel, Rosmala mengatakan, pihak sekolah merasa senang atas kunjungan aktivis lingkungan dari Animal Contact ini. Apalagi, SMP 11 Arsel sedang mengusulkan ke Dinas Pendidikan terkait sekolah Adiwiyata.

“Sekolah kami sedang diusulkan menjadi sekolah Adiwiyata. Kunjungan ini bisa sekaligus mengenalkan lingkungan sekolah Adiwiyata sejak dini kepada siswa,” kata dia.

Ia mengatakan, selain itu atas kunjungan ini sekaligus untuk mengenalkan anak didik mengenai pemahaman lingkungan. Yang diawali dari rumah hingga di sekolah.

“Pelajaran muatan lokal ada dipelajari tentang merawat kebun, memilah sampah organik dan unorganik serta cara membuat kompos. Dan ini menjadi nilai tambah bagi anak didik untuk lebih mencintai lingkungan,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4779 seconds (0.1#10.140)