Salat Tarawih Super Kilat di Indramayu, 23 Rakaat Hanya dalam 7 Menit
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Salat sunah tarawih yang digelar di Ponpes Al-Qur'aniyah, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, salat sunah tarawih serta salat witir dengan jumlah total 23 rakaat itu hanya menghabiskan waktu 7 menit saja.
Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah, KH Azun Mauzun mengatakan, pelaksanaan salat tarawih kilat ini merupakan tradisi rutin setiap Ramadan di ponpes yang dipimpinnya itu sejak tahun 2006.
Tujuannya, agar para pemuda mau menunaikan salat sunah tersebut dan memperbanyak ibadah di bulan suci Ramadan. “Sudah lebih dari lima belas tahun tarawih kilat ini diadakan, yang awalnya memang permintaan dari masyarakat dan santri,” kata Azun, Minggu (17/3/2024).
Azun menjelaskan, alasan salat tarawih dapat berlangsung cepat sebab hanya mengambil rukun-rukunnya saja. Selain itu, bacaan surat yang dibaca pun hanya surat-surat pendek.
"Dipercepat itu setiap surat pendek dibagi empat rakaat, jadi semua dipercepat. Misal, surat Al-Ikhlas dibaca untuk empat rakaat salat, begitu pun rakaat selanjutnya seperti surat An-nas untuk empat rakaat," jelas dia.
Sementara untuk jamaahnya sendiri, Azun menyampaikan, khusus hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki yang masih muda, seperti para santri dan pemuda setempat yang berumur di bawah 40 tahun.
"Untuk jamaah salat tarawih ini khusus anak muda dengan usia di bawah 40 tahun, tidak ada perempuan dan tidak ada lansia," ujar dia.
Di sisi lain, Azun mengungkapkan, tarawih super kilat itu sebelumnya sempat ditiadakan pada Ramadan 2022 lalu. Saat itu, pihak pondok pesantren menindaklanjuti imbauan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu untuk meniadakan tarawih kilat.
Namun, lanjut Azun, saat salat tarawih kilat ditiadakan, jumlah jamaah yang datang ke masjid untuk melaksanakan tarawih jadi berkurang dari biasanya. Diperkirakan, jumlah jamaah berkurang sekitar 25-30 persen.
"Kita sempat istirahat satu tahun. Ternyata banyak masyarakat yang minta agar kembali diadakan," ungkap Azun.
Dalam hal ini, Azun menambahkan, salat tarawih kilat tersebut sudah sangat melekat di masyarakat sekitar dan para santrinya, sehingga banyak yang meminta agar salat tarawih kilat tetap dipertahankan. "Sehingga tahun ini tarawih kilat kami gelar kembali," ucap dia.
Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah, KH Azun Mauzun mengatakan, pelaksanaan salat tarawih kilat ini merupakan tradisi rutin setiap Ramadan di ponpes yang dipimpinnya itu sejak tahun 2006.
Tujuannya, agar para pemuda mau menunaikan salat sunah tersebut dan memperbanyak ibadah di bulan suci Ramadan. “Sudah lebih dari lima belas tahun tarawih kilat ini diadakan, yang awalnya memang permintaan dari masyarakat dan santri,” kata Azun, Minggu (17/3/2024).
Azun menjelaskan, alasan salat tarawih dapat berlangsung cepat sebab hanya mengambil rukun-rukunnya saja. Selain itu, bacaan surat yang dibaca pun hanya surat-surat pendek.
"Dipercepat itu setiap surat pendek dibagi empat rakaat, jadi semua dipercepat. Misal, surat Al-Ikhlas dibaca untuk empat rakaat salat, begitu pun rakaat selanjutnya seperti surat An-nas untuk empat rakaat," jelas dia.
Sementara untuk jamaahnya sendiri, Azun menyampaikan, khusus hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki yang masih muda, seperti para santri dan pemuda setempat yang berumur di bawah 40 tahun.
"Untuk jamaah salat tarawih ini khusus anak muda dengan usia di bawah 40 tahun, tidak ada perempuan dan tidak ada lansia," ujar dia.
Di sisi lain, Azun mengungkapkan, tarawih super kilat itu sebelumnya sempat ditiadakan pada Ramadan 2022 lalu. Saat itu, pihak pondok pesantren menindaklanjuti imbauan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu untuk meniadakan tarawih kilat.
Namun, lanjut Azun, saat salat tarawih kilat ditiadakan, jumlah jamaah yang datang ke masjid untuk melaksanakan tarawih jadi berkurang dari biasanya. Diperkirakan, jumlah jamaah berkurang sekitar 25-30 persen.
"Kita sempat istirahat satu tahun. Ternyata banyak masyarakat yang minta agar kembali diadakan," ungkap Azun.
Dalam hal ini, Azun menambahkan, salat tarawih kilat tersebut sudah sangat melekat di masyarakat sekitar dan para santrinya, sehingga banyak yang meminta agar salat tarawih kilat tetap dipertahankan. "Sehingga tahun ini tarawih kilat kami gelar kembali," ucap dia.
(wib)