Demo Penguasa Zalim, Massa Gelar Aksi Gergaji Kursi
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Jogja Bersatu melakukan demo menggergaji penguasa zalim di halaman gedung DPRD DIY. Demonstrasi ini diwarnai aksi aksi menggergaji kursi kanjengan yang disimbolkan sebagai penguasa.
Aksi itu berlangsung pada Selasa (5/3/2024). Sejumlah kelompok masyarakat seperti Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) serta Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (GARDA) turut hadir dalam demo tersebut.
Koordinator Aliansi Masyarakat Jogja Bersatu, Stevie Seno Wibowo mengatakan, aksi ini digelar dalam rangka mendukung dan mendorong hak angket. Mereka merasa tergerak dan ikut tersakiti atas praktik licik yang dilakukan para pengusaha saat ini.
"Menyuarakan suara hati rakyat Jogja tentunya, spontanitas jiwa kami merasa tersakiti. Kami aliansi mengungkapkan kekesalan pada acara ini. Semoga ini sampaikan ke Jakarta," katanya, dikutip Kamis (7/3/2024).
Stevie menjelaskan, aksi menggergaji kursi menjadi simbol kekuasaan dzolim yang diamputasi. Hal ini, kata dia, juga menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah yang zalim.
Dalam aksi ini, juga ada tiga perwakilan partai yang ikut andil dalam demo. Di antaranya partai PDIP, PPP, serta partai Nasdem. Mereka turut mendorong dan mendukung dilakukannya hak angket.
"Hak angket itu kewenangan DPR RI, tapi kami sebagai orang lapangan yang di bawah sebagai wakil rakyat penyelanggara negara saya pasti, dan ini garansinya. Saya terpaksa buka, partai saya paling getol hak angket," ujar ketua DPRD DIY Fraksi PDIP, Nuryadi.
Aksi itu berlangsung pada Selasa (5/3/2024). Sejumlah kelompok masyarakat seperti Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) serta Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (GARDA) turut hadir dalam demo tersebut.
Koordinator Aliansi Masyarakat Jogja Bersatu, Stevie Seno Wibowo mengatakan, aksi ini digelar dalam rangka mendukung dan mendorong hak angket. Mereka merasa tergerak dan ikut tersakiti atas praktik licik yang dilakukan para pengusaha saat ini.
"Menyuarakan suara hati rakyat Jogja tentunya, spontanitas jiwa kami merasa tersakiti. Kami aliansi mengungkapkan kekesalan pada acara ini. Semoga ini sampaikan ke Jakarta," katanya, dikutip Kamis (7/3/2024).
Stevie menjelaskan, aksi menggergaji kursi menjadi simbol kekuasaan dzolim yang diamputasi. Hal ini, kata dia, juga menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah yang zalim.
Dalam aksi ini, juga ada tiga perwakilan partai yang ikut andil dalam demo. Di antaranya partai PDIP, PPP, serta partai Nasdem. Mereka turut mendorong dan mendukung dilakukannya hak angket.
"Hak angket itu kewenangan DPR RI, tapi kami sebagai orang lapangan yang di bawah sebagai wakil rakyat penyelanggara negara saya pasti, dan ini garansinya. Saya terpaksa buka, partai saya paling getol hak angket," ujar ketua DPRD DIY Fraksi PDIP, Nuryadi.
(shf)