Polda Jatim Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2024, Ini Sasarannya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2024 mulai hari ini, Senin (4/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024). Operasi ini melibatkan personel sebanyak 4.470, yang terdiri dari Satgas Polda Jatim sebanyak 390 personel, dan Satwil jajaran 4.080 personel.
Target operasi ini adalah memastikan pengendara menggunakan helm standar SNI, kemudian memastikan pengendara tidak melawan arus, tidak menggunakan handphone saat berkendara dan tidak berkendara di bawah pengaruh alkohol.
Pengendara tidak boleh melebihi batas kecepatan, pengendara kendaraan bermotor tidak boleh di bawah umur, tidak menggunakan knalpot brong dan penertiban balap liar.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pada tahun 2023 terkait pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13.853 persen, jika dibandingkan tahun 2022.
Jenis pelanggaran yang dilakukan, melibatkan 14. 292 pelanggar tidak memakai helm dan 719 pelanggar melakukan perbuatan melawan arah.
"Angka tersebut cukup tinggi jika dilihat berdasarkan kurun waktu yang masih cukup singkat," katanya, Senin (4/3/2024).
Jenderal bintang dua ini menambahkan, tahun 2024 Jatim menduduki angka tertinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Terdapat korban meninggal dunia kurang lebih 5.000 orang.
Pihaknya berharap, dengan terselenggaranya Operasi Keselamatan 2024 ini, dapat menurunkan angka kecelakaan lalulintas di Jatim. "Semoga di akhir operasi nanti evaluasi bisa kita dapatkan hasil maksimal," tegasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono berharap agar suasana di Jatim aman dan kondusif. Terlebih, dalam beberapa hari mendatang umat muslim di Indonesia akan melaksanakan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah.
"Saya berharap Operasi Keselamatan Semeru di Jatim berlangsung lancar sehingga aman, lancar dan kondusif tetap terjaga," ujarnya.
Lihat Juga: Sekuriti Ungkap Penggerebekan Pesta Seks Tukar 12 Pasangan di Villa Batu: Kondisi Bekeringat
Target operasi ini adalah memastikan pengendara menggunakan helm standar SNI, kemudian memastikan pengendara tidak melawan arus, tidak menggunakan handphone saat berkendara dan tidak berkendara di bawah pengaruh alkohol.
Pengendara tidak boleh melebihi batas kecepatan, pengendara kendaraan bermotor tidak boleh di bawah umur, tidak menggunakan knalpot brong dan penertiban balap liar.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pada tahun 2023 terkait pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13.853 persen, jika dibandingkan tahun 2022.
Jenis pelanggaran yang dilakukan, melibatkan 14. 292 pelanggar tidak memakai helm dan 719 pelanggar melakukan perbuatan melawan arah.
"Angka tersebut cukup tinggi jika dilihat berdasarkan kurun waktu yang masih cukup singkat," katanya, Senin (4/3/2024).
Jenderal bintang dua ini menambahkan, tahun 2024 Jatim menduduki angka tertinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Terdapat korban meninggal dunia kurang lebih 5.000 orang.
Pihaknya berharap, dengan terselenggaranya Operasi Keselamatan 2024 ini, dapat menurunkan angka kecelakaan lalulintas di Jatim. "Semoga di akhir operasi nanti evaluasi bisa kita dapatkan hasil maksimal," tegasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono berharap agar suasana di Jatim aman dan kondusif. Terlebih, dalam beberapa hari mendatang umat muslim di Indonesia akan melaksanakan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah.
"Saya berharap Operasi Keselamatan Semeru di Jatim berlangsung lancar sehingga aman, lancar dan kondusif tetap terjaga," ujarnya.
Lihat Juga: Sekuriti Ungkap Penggerebekan Pesta Seks Tukar 12 Pasangan di Villa Batu: Kondisi Bekeringat
(shf)