Kisah Panembahan Senopati Semedi Munculkan Kekuatan Alam saat Perang Mataram vs Pajang

Sabtu, 02 Maret 2024 - 07:22 WIB
loading...
Kisah Panembahan Senopati Semedi Munculkan Kekuatan Alam saat Perang Mataram vs Pajang
Peperangan antara Kerajaan Mataram dan Pajang akhirnya pecah. Foto/Ilustrasi
A A A
Peperangan antara Kerajaan Mataram dan Pajang akhirnya pecah. Pecahnya perang ini usai Panembahan Senopati yang menguasai Mataram merebut adiknya Tumenggung Mayang, saat hendak dibuang ke Semarang karena hukuman dari Kesultanan Pajang.

Beberapa prajurit Pajang yang mengawal Tumenggung Mayang tewas dengan kepala terpenggal. Sedangkan yang selamat melarikan diri kembali ke Ibu Kota Kesultanan Pajang, serta melaporkan kejadian yang dialami ke Sultan Hadiwijaya.

Senopati memang telah mempersiapkan diri untuk peperangan. Kekuatan militer dan persenjataan sudah dilengkapi selagi ia membangun Mataram, di kala pembangkangan ke Pajang. Tapi ternyata dilihat dari jumlahnya tentara Pajang lebih banyak.



Hal itu sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II". Pada saat yang sama, Senopati telah mempersiapkan pasukannya untuk menghadang pasukan Pajang.

Dilihat dari segi jumlah dan kualitas persenjataan, Pajang tentunya lebih berhak mendapatkan kemenangan. Namun situasi mengatakan lain, karena di atas kertas sebenarnya Pajang lebih unggul.

Konon tentara Mataram itu hanya delapan ratus personel. Ini tentu saja jumlah yang sangat tidak sebanding jika dibandingkan dengan jumlah tentara Pajang yang jumlahnya ribuan. Namun lagi-lagi adalah siasat cerdik pamannya Senopati, Ki Juru Martani.

Ki Juru Martani sudah mengkalkulasi bahwa Mataram tidak mungkin berhasil melawan tentara Pajang. Maka harus ditempuh jalan lain supaya tentara Pajang kalah. Cara yang digunakan oleh Ki Juru Martani adalah menggunakan kekuatan alam.



Ia memerintah Senopati berdoa kepada Allah agar mengirimkan kekuatan. Hal yang diminta oleh Ki Juru Martani adalah agar Allah membuat hati para tentara Pajang itu ciut nyalinya, sehingga mundur dari Mataram.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3176 seconds (0.1#10.140)