Warga Lombok Utara Memilih Bertahan di Tenda Pengungsian Pascagempa 6,9 SR

Senin, 20 Agustus 2018 - 12:53 WIB
Warga Lombok Utara Memilih Bertahan di Tenda Pengungsian Pascagempa 6,9 SR
Warga Lombok Utara Memilih Bertahan di Tenda Pengungsian Pascagempa 6,9 SR
A A A
LOMBOK UTARA - Warga di Kabupaten Lombok Utara memilih tinggal di tenda-tenda pengungsian pascagempa 6,9 Skala Richter (SR). Karena warga takut adanya gempa susulan mengingat rumah mereka sudah rusak saat terjadi gempa pada 5 Agustus 2018 lalu.

Pusdalops BPBD Kabupaten Lombok Utara Andi menyatakan, pasca diguncang gempa pada 5 Agustus lalu dan disusul dengan gempa-gempa besar setelahnya banyak rumah penduduk yang hancur. Sementara untuk rumah-rumah yang tidak roboh warga takut mendiaminya karena telah mengalami keretakan dan rapuh akibat gempa yang terus menerus terjadi di Lombok.

"Gempa tadi malam intensitasnya terasa sekitar 10-15 detik walau demikian guncangannya sangat keras sehingga membuat warga berhamburan keluar. Sebenarnya warga mulai ingin kembali mendiami rumah-rumah yang tidak hancur akibat sebelumnya. Namun gempa tadi malam membuat mereka takut mendekati rumah mereka dan memilih tinggal di tenda tenda pengungsian," kata Andi saat dihubungi SINDOnews, Senin (20/8/2018).

Menurut Andi, sampai saat ini BPBD Lombok Utara belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat gempa tadi malam. Di Lombok Utara sejak gempa 5 Agustus lalu sebagian besar rumah yang ada rusak parah bahkan ambruk, namun untuk gempa tadi malam hingga tadi pagi belum didapat informasi mengenai adanya rumah yang roboh dan lain sebagainya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3625 seconds (0.1#10.140)