Layani Kesehatan Gratis, Rail Clinic Singgah di Stasiun Karangantu

Selasa, 07 Agustus 2018 - 17:04 WIB
Layani Kesehatan Gratis, Rail Clinic Singgah di Stasiun Karangantu
Layani Kesehatan Gratis, Rail Clinic Singgah di Stasiun Karangantu
A A A
SERANG - Kereta Rail Clinic dan Rail Library menyambangi Stasiun Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada ratusan masyarakat pesisir.

Executive Vice President PT KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan, rangkaian kereta rail clinic generasi ke-4 memiliki pelayanan kesehatan tingkat pertama layaknya rumah sakit. Rail Clicic juga diciptakan untuk menembus daerah yang sulit dilalui kendaraan.

"Salah satu pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan di daerah yang kurang terjangkau oleh kendaraan," kata Dadan kepada wartawan, di Serang. Selasa (7/8/2018).

Pihaknya berharap, kegiatan bakti kesehatan ini mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, serta menambah pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya bersama sama menjaga keselamatan perjalanan kereta api melalui sosialisasi yang diberikan.

Di dalam rail clinic terdapat pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pemeriksaan umum, gigi, kehamilan, laboratorium, serta pelayanan kefarmasian. Dan PT KAI menyiagakan 26 personil terdiri dari 4 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 dokter mata, 2 tenaga laboratorium dan 17 perawat.

"Kereta ini ada empat gerbong untuk pelayanan kesehatan lengkap, dan dua gerbong untuk perpustakaan yang berisikan 328 judul buku-buku manual, dan 128 judul e-book," ujarnya.

Salah satu warga Yanda (31) mengaku terbantu dengan adanya klinik di dalam kereta api. Sebab, dengan pelayanan yang diberikan secara gartis meringankan bebas masyarakat. "Mau ngecek saja, mumpung ada kereta klinik datang ke Karangantu. Apalagi disini kebanyakan nelayan yang butuh pengobatan," katanya.

Stasiun Karangantu berada tidak jauh dari Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Sunda Kelapa di Jayakarta ungkap Tom Pires, seorang pedagang yang juga ahli obat-obatan dari Portugal.

Stasiun Karangantu juga berada tidak jauh dari kawasan Masjid Agung Banten bisa dibilang salah satu masjid tertua di Indonesia juga karena masjid ini berdiri sejak zaman kesultanan di Banten kira-kira pada tahun 1556. Masjid ini pun menjadi saksi sejarah Banten pernah memiliki pemerintahan kerajaan.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6503 seconds (0.1#10.140)