Banjir Beras Impor, Harga Gabah di Bojonegoro Merosot

Sabtu, 24 Februari 2024 - 09:21 WIB
loading...
Banjir Beras Impor, Harga Gabah di Bojonegoro Merosot
Petani mulai panen padi di lahan pertanian Desa Temu Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: MPI/Dedi Mahdi
A A A
BOJONEGORO - Tanaman padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mulai memasuki masa panen, seperti yang terlihat di Desa Temu Kecamatan Kanor, petani memanen padi menggunakan mesin combi.

Musim panen kali ini para petani berharap mendapatkan harga gabah yang tinggi, karena saat ini harga beras terus melambung di pasaran. Namun kabar pemerintah yang mulai menggelontor beras impor hingga 600 ribu ton membuat harga gabah langsung merosot.

Salah satu petani Rasno mengatakan, saat ini harga gabah kering dari kombi mencapai Rp7.500 rupiah perkilo gramnya, harga itu sudah turun dibanding dua sepekan sebelumnya yang mencapai Rp8.400 ribu perkilo.



Petani menduga turunya harga gabah disebabkan adanya rencana pemerintah yang akan membanjiri beras impor di pasaran, karena saat ini produksi beras nasional bulan Januari hingga Februari, sesuai data BPS mengalami defisit hingga 2,8 juta ton.

“Langsung merosot setelah mendengar berita pemerintah menggelontor beras impor,” keluh Rasno kepada wartawan, Sabtu (24/2/2024).

Meski harga gabah trennya turun saat panen kali ini, namun jika dibanding musim panen sebelumnya harga tersebut termasuk masih tinggi. “Panen lalu harga gabah sekitar Rp4.500 – 5.000,” tambahnya.



Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DKPP) Pemkab Bojonegoro, Mohamad Rudianto mengatakan, sejumlah petani di Bojonegoro mulai ahir Februari secara bertahap mulai memasuki masa panen, namun masih belum merata.

“Petani yang menanam padi pada November 2023, diperkirakan memasuki masa panen pada Februari 2024 ini,”terangnya.

Data di DKPP luas lahan yang ditanami padi dan akan dipanen Februari hingga maret tahun ini, mencapai 10.300 hektar, jumlah produksi beras yang dihasilkan diperkirakan mencapai 37 ribu ton.

”Hasil panen tidak hanya untuk Bojonegoro saja, namun untuk luar daerah,” tambahnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2278 seconds (0.1#10.140)