Perbanyak Wisata Halal, Pemkab Purwakarta Sasar Wisman Timur Tengah

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 09:59 WIB
Perbanyak Wisata Halal, Pemkab Purwakarta Sasar Wisman Timur Tengah
Perbanyak Wisata Halal, Pemkab Purwakarta Sasar Wisman Timur Tengah
A A A
PURWAKARTA - Kabupaten Purwakarta yang dulu hanya dikenal sebagai Kota Pensiun, kini telah berubah menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang dinamis. Pembangunan infrastruktur yang digenjot selama 10 tahun terakhir telah mampu mengubah Purwakarta seperti gadis belia nan elok.
Kecantikan itu tampak dari wajah perkotaan yang penuh warna. Selain kecantikan pada sarana dan prasarana infrastruktur hingga ke pelosok perdesaan, hampir semua akses jalan telah dibangun secara sempurna sampai wilayah terjauh.
Perwajahan Perwakarta nan elok itu pun semakin kuat begitu terbukanya sejumlah destinasi wisata yang sebelumnya tidak tergali. Potensi ini tentu saja tak disia-siakan agar Purwakarta menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat. Berbagai potensi wisata pun terus digali dan bersolek diri agar meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Perbanyak Wisata Halal, Pemkab Purwakarta Sasar Wisman Timur Tengah

Salah satu wisman yang saat ini sedang dibidik Pemkab Purwakarta adalah dari Timur Tengah, melalui konsep wisata halal. Sehingga para wisman Timur Tengah itu bisa kerasan dan selalu berkunjung ke Purwakarta. Karena adanya jaminan jika berwisata di Purwakarta dapat pula melaksanakan ibdah secara nyaman melalui sejumlah fasilitas yang tersedia.
"Sampai saat ini wisman Timur Tengah menjadikan Jawa Barat sebagai primadona. Kebanyakan mereka mengunjungi Ciater, Subang. Tapi mereka justru memilih bermalam di Purwakarta," kata Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kebudayaan (Disporaparbud) Purwakarta, Heri Anwar.
Untuk menunjang wisata halal itu, terang Heri, pihaknya akan terus menggenjot fasilitas penunjang, seperti fasilitas beribadah, makanan halal hingga arah kiblat. Bagaimana pun juga wisman Timur Tengah termasuk wisatawan yang royal. Akan tetapi terbilang kritis terhadap fasilitas ibadah. "Setiap hotel, tempat wisata harus di fasilitas ibadah, misalnya masjid atau musala yang representatif. Bahkan di setiap kamar harus ada petunjuk kiblat dan Alquran," tutur dia.
Ke depan di setiap tempat wisata dan hotel, disarankan memiliki pengingat waktu beribadah. Hal itu merupakan salah satu penunjang dalam membangun konsep wisata halal, termasuk jenis makanan. "Kalau makanan harus ada label halal dan dipisahkan dengan wisatawan asing yang nonmuslim. Ke depan juga di setiap tempat wisata ada pengingat ketika memasuki waktu salat lima waktu," katanya.
Konsep wisata halal sendiri, menurutnya, akan terus digalakan. Bahkan bidang pariwisata terus menyosialisasikannya kepada hotel, pengelola wisata hingga travel agent.
Perbanyak Wisata Halal, Pemkab Purwakarta Sasar Wisman Timur Tengah
Di Purwakarta sendiri, wisatawan asing yang mendominasi masih dari Asia Barat, seperti Tiongkok, Jepang dan Korea. Akan tetapi semakin meningkatnya wisatawan Timur Tengah, konsep wisata halal ini akan terus disosialisasikan.
Sementara itu, grafik kunjungan wisatawan ke 45 destinasi wisata Purwakarta terus meningkat. Purwakarta menempati rangking pertama dalam jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Barat. "Kita kaget ketika Pemprov Jabar mengatakan bahwa Purwakarta terbesar kunjungan wisata. Apalagi peningkatannya terus menanjak setelah adanya Air Mancur Sri Baduga Maharaja," tutur Heri.
Grafik kunjungan wisatawan itu pun sudah terlihat dari tiga tahun terakhir. Dengan dibangunnya Taman Air Mancur Sri Baduga, termasuk Museum Digital mampu menggenjot jumlah kunjungan wisatawan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6831 seconds (0.1#10.140)