Tornado Sapu Bandung-Sumedang, BPBD: 834 KK Terdampak, 31 Pabrik dan 493 Rumah Rusak

Kamis, 22 Februari 2024 - 12:44 WIB
loading...
Tornado Sapu Bandung-Sumedang, BPBD: 834 KK Terdampak, 31 Pabrik dan 493 Rumah Rusak
BPBD Jabar merilis update terkini dampak bencana tornado yang menerjang wilayah perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang pada Rabu (21/2/2024). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat merilis update terkini dampak bencana tornado yang menerjang wilayah perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang pada Rabu (21/2/2024).

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, terdapat 412 Kepala Keluarga (KK) dan 12 orang yang mengalami luka di Kabupaten Sumedang. Dari angka itu, 21 KK sudah diungsikan ke musala yang terletak di sekitar Desa Mangunarga.

”Korban terdampak Kabupaten Sumedang 412 KK, (jumlah) jiwa terdampak masih dalam pendataan dan validasi,” ucap Hadi dalam keterangan resminya, Kamis (22/2/2024).



Sementara di Kabupaten Bandung, tercatat ada 422 KK yang terdiri dari 1.359 jiwa terdampak bencana. Selain itu, tercatat pula ada 21 orang yang terluka. Untuk wilayah Kabupaten Bandung, lanjut Hadi, belum diketahui titik pengungsian warga terdampak.

”Kabupaten Bandung 422 KK atau 1359 jiwa. 21 orang luka-luka,” ujarnya.

Selain itu, BPBD Jabar juga merilis data soal jumlah kerusakan yang ditimbulkan akibat tornado di dua wilayah tersebut. Terdapat 31 pabrik yang rusak (data sebelumnya tertulis 17 pabrik) dan 493 rumah warga yang rusak (data sebelumnya 97 rumah warga).



”Di Kabupaten Bandung 18 bangunan pabrik dan toko terdampak, 223 unit rumah rusak ringan, 119 unit rumah rusak sedang, 151 unit rumah rusak berat,” kata Hadi.

Hingga kini, proses pendataan dan asesmen masih terus dilakukan oleh BPBD dengan melibatkan instansi terkait.



Untuk diketahui, terdapat lima kecamatan yang terdampak bencana di dua wilayah tersebut yakni Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Cicalengka.

Sebelumnya,Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat bicara terkait peristiwa bencana alam berupa angin puting beliung yang menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang pada Rabu (21/2/2024) kemarin.

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin mengatakan, bencana alam tersebut bukanlah angin puting beliung melainkan tornado. Menurutnya, bencana tornado itu merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.

”Oh iya jelas, ini sudah first time. Dari analisis visual saja, kita bisa pastikan ini beda nih, ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi. Karena mikro, ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso,”ucap Erma.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2130 seconds (0.1#10.140)