Kelelahan Jaga TPS Pemilu 2024 Selama 2 Malam, Linmas di Malang Meninggal
loading...
A
A
A
MALANG - Satu orang Linmas di Kota Malang, Jawa Timur meninggal dunia usai mengamankan Pemilu 2024. Korban atas nama Marajani (67) warga Jalan Teluk Pelabuhan Ratu Gang Semar RT 6 RW 2, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang diketahui meninggal dunia pada Senin pagi (19/2/2024).
Terlihat suasana sedih masih terasa usai jenazah Marjani (67) dimakamkan pada Senin pagi di rumah duka. Terlihat pihak keluarga dan kerabat masih berdatangan untuk melayat menyampaikan rasa duka cita.
Siti Khoiriyah, istri korban menuturkan, bila suaminya tiba-tiba tak sadarkan diri pada Senin pagi (19/2/2024) usai sempat mengeluh tidak enak badan beberapa hari pasca mengamankan pesta demokrasi Pemilu 2024. Korban memang menjadi salah satu sejumlah Linmas yang berjaga di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Sempat ngeluh kecapekan habis tugas. Tugas hampir dua malam jaga TPS tanggal 13 (Februari) malam, baru pulang 15 Februari jam 8 pagi. Tadi pagi itu mau mengeluarkan sepeda motor sudah duduk di bawah motor, dibawa ke kamar," ujar Siti Khoiriyah,ditemui MPI di rumah duka Senin siang.
Kemudian ia memanggil dokter yang biasanya menangani suaminya, ia awalnya mengira penyakit asam lambung Marjani kambuh sehingga ia langsung lemas dan pingsan.
Tetapi ketika dokter datang sekitar pukul 06.30 WIB, dan memeriksa kondisi Marjani diketahui nyawanya sudah tidak ada.
"Ya saya pikir cuma dari asam lambung, waktu di kamar itu sudah menyadari nggak ada. Manggil dokter, manggil keluarga juga, dokter suruh periksa lagi, dokter ke sini setengah 7, dokternya meriksa, katanya sudah nggak ada," ungkap dia.
Perempuan berusia 56 tahun ini tak menyangka Pemilu ini menjadi tugas terakhir sang suami, usai puluhan tahun bertugas sebagai Linmas dan mengamankan Pemilu.
Di mana sang suami bertugas di Pemilu 2024 ini sejak Selasa malam 13 Februari 2024 di TPS Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, hingga baru pulang ke rumah Kamis 15 Februari 2024 pukul 08.00 WIB.
"Jam 8 malam tanggal 13 (Februari) malam itu baru berangkat jaga TPS, terus esok besoknya jaga seharian, satu malam lagi baru pulang, pulang jam 8 tanggal 15 (Februari)," bebernya.
Saat pulang ke rumah pada Kamis (15/2/2024) lalu suaminya memang mengeluhkan kelelahan, tapi tidak ada keluhan lain lagi. Namun usai seharian beristirahat di rumah pada Kamis, sore hari di hari yang sama tiba-tiba Marjani lemas hingga akhirnya dibawa ke dokter.
"Sorenya itu lemas, saya periksakan ke dokter katanya asam lambung itu. Dokternya sempat bilang kalau belum sembuh ke sini lagi," ujar perempuan dengan tiga orang anak ini.
Siti mengaku masih terkejut dengan kematian suaminya karena selama hidup memang suaminya jarang sakit parah. Bahkan sang suami kerap melakukan aktivitas berat, karena berprofesi sebagai satpam sebuah perumahan di Jalan Teluk Etna, Kelurahan Arjosari, Kota Malang.
"Selama ini nggak pernah sakit, nggak pernah ada masalah kesehatan," tandasnya.
Terlihat suasana sedih masih terasa usai jenazah Marjani (67) dimakamkan pada Senin pagi di rumah duka. Terlihat pihak keluarga dan kerabat masih berdatangan untuk melayat menyampaikan rasa duka cita.
Siti Khoiriyah, istri korban menuturkan, bila suaminya tiba-tiba tak sadarkan diri pada Senin pagi (19/2/2024) usai sempat mengeluh tidak enak badan beberapa hari pasca mengamankan pesta demokrasi Pemilu 2024. Korban memang menjadi salah satu sejumlah Linmas yang berjaga di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Sempat ngeluh kecapekan habis tugas. Tugas hampir dua malam jaga TPS tanggal 13 (Februari) malam, baru pulang 15 Februari jam 8 pagi. Tadi pagi itu mau mengeluarkan sepeda motor sudah duduk di bawah motor, dibawa ke kamar," ujar Siti Khoiriyah,ditemui MPI di rumah duka Senin siang.
Kemudian ia memanggil dokter yang biasanya menangani suaminya, ia awalnya mengira penyakit asam lambung Marjani kambuh sehingga ia langsung lemas dan pingsan.
Tetapi ketika dokter datang sekitar pukul 06.30 WIB, dan memeriksa kondisi Marjani diketahui nyawanya sudah tidak ada.
"Ya saya pikir cuma dari asam lambung, waktu di kamar itu sudah menyadari nggak ada. Manggil dokter, manggil keluarga juga, dokter suruh periksa lagi, dokter ke sini setengah 7, dokternya meriksa, katanya sudah nggak ada," ungkap dia.
Perempuan berusia 56 tahun ini tak menyangka Pemilu ini menjadi tugas terakhir sang suami, usai puluhan tahun bertugas sebagai Linmas dan mengamankan Pemilu.
Di mana sang suami bertugas di Pemilu 2024 ini sejak Selasa malam 13 Februari 2024 di TPS Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, hingga baru pulang ke rumah Kamis 15 Februari 2024 pukul 08.00 WIB.
"Jam 8 malam tanggal 13 (Februari) malam itu baru berangkat jaga TPS, terus esok besoknya jaga seharian, satu malam lagi baru pulang, pulang jam 8 tanggal 15 (Februari)," bebernya.
Saat pulang ke rumah pada Kamis (15/2/2024) lalu suaminya memang mengeluhkan kelelahan, tapi tidak ada keluhan lain lagi. Namun usai seharian beristirahat di rumah pada Kamis, sore hari di hari yang sama tiba-tiba Marjani lemas hingga akhirnya dibawa ke dokter.
"Sorenya itu lemas, saya periksakan ke dokter katanya asam lambung itu. Dokternya sempat bilang kalau belum sembuh ke sini lagi," ujar perempuan dengan tiga orang anak ini.
Siti mengaku masih terkejut dengan kematian suaminya karena selama hidup memang suaminya jarang sakit parah. Bahkan sang suami kerap melakukan aktivitas berat, karena berprofesi sebagai satpam sebuah perumahan di Jalan Teluk Etna, Kelurahan Arjosari, Kota Malang.
"Selama ini nggak pernah sakit, nggak pernah ada masalah kesehatan," tandasnya.
(shf)