Kaya Rayanya Kerajaan Mataram, Komandan Perang Digaji dengan Emas

Kamis, 08 Februari 2024 - 06:31 WIB
loading...
Kaya Rayanya Kerajaan Mataram, Komandan Perang Digaji dengan Emas
Peninggalan Kerajaan Mataram kuno yang dikenal kaya raya hingga bisa menghidupi pejabat dan pegawai istana yang jumlahnya ribuan. Bahkan panglima perang digaji dengan emas. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
KERAJAAN Mataram kuno dikenal kaya raya sehingga bisa menghidupi pejabat dan pegawai istana yang jumlahnya mencapai ribuan orang. Hal itu terungkap dari bukti peninggalan sejarah yang dikeluarkan oleh Kerajaan Mataram kuno.

Sejumlah berita dari China juga menyebutkan dan membahas persoalan birokrasi dan sistem penggajian pejabat istana, serta aparat Kerajaan Mataram Kuno.



Konon dari berita zaman Rajakula T'ang (Hsin-T'ang-shu) mengatakan, bahwa ada tiga puluh dua pejabat tinggi, dan yang pertama di antara mereka ialah ta-tso-kan-hiung.

Sumber berita lain dari zaman rajakula Sung mengatakan, tiga orang putra raja bertindak sebagai raja muda, dan ada pejabat yang bergelar samgat, dan empat rakryan, yang bersama-sama menyelenggarakan negara, sebagaimana para menteri di China.

Mereka itu tidak memperoleh gaji tetap, tetapi pada waktu-waktu tertentu memperoleh hasil bumi dan barang-barang lain semacamnya.

Kemudian menyusul 300 pegawai sipil, yang dipandang setingkat dengan siu-tsai di China, atau semacam pejabat yang lulus ujian jabatan tingkatan terendah, mereka itu mencatat dan mengelola pajak-pajak yang masuk.



Disebutkan pada berita China itu, Kerajaan Mataram kuno konon mempunyai 1.000 pejabat rendahan yang mengurusi tembok, dan parit kota, perbendaharaan kerajaan, lumbung-lumbung padi, dan para prajurit.

Pemimpin angkatan perang memperoleh gaji 10 tail emas tiap setengah tahun, dan ada 30.000 anggota angkatan perang yang digaji setengah tahun sekali sesuai dengan pangkat masing-masing.

Di berita pertama itu ditafsirkan oleh para sejarawan dikutip dari 'Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno', sebagai berita China di masa pemerintahan Rakai Watukara Dyah Balitung.

Sebab ta-tso-kan-hiung ditafsirkan sebagai Daksa, saudara raja yang gagah berani. Kenyataannya memang Daksa memegang jabatan rakryan mapatih i hino dalam pemerintahan Rakai Watukura, jadi sebagai calon pengganti raja.

Akan tetapi, mengenai jumlah pejabat memang sulit diterangkan, karena seperti yang telah disebutkan di atas data epigrafis dari zaman ini hanya menunjukkan 17 atau 18 pejabat tinggi kerajaan, termasuk putra mahkota.

Berita yang kedua lebih terperinci, dan dalam beberapa hal memang sesuai dengan data epigrafis.

Sudah diketahui adanya tiga, bahkan sebenarnya empat orang putra raja yang duduk dalam hierarki pemerintahan.

Akan tetapi, bahwa selanjutnya ada samgat, dan 4 rakryan tidaklah sesuai, karena kenyataannya ada 4 samgat dan 5 orang rakryan.

Keterangan bahwa mereka itu tidak memperoleh gaji tetap, tetapi memperoleh hasil bumi setengah tahun sekali, dapat ditafsirkan bahwa mereka itu memperoleh tanah lungguh, dan harus hidup dari penghasilan daerah lungguhnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1285 seconds (0.1#10.140)