Kisah Ratu Shima, Penguasa Kerajaan Kalingga yang Junjung Tinggi Agama Lewat Ratusan Candi

Minggu, 04 Februari 2024 - 06:07 WIB
loading...
Kisah Ratu Shima, Penguasa Kerajaan Kalingga yang Junjung Tinggi Agama Lewat Ratusan Candi
Potret Ratu Shima versi Artificial Inteligence. Foto/Ilustrasi/Instagram @ainusantara
A A A
Ratu Jay Shima penguasa Kerajaan Kalingga pemimpin pertama di Tanah Jawa ini memperhatikan sektor agama. Maka ia pun begitu menjaga dinamika keseimbangan antara agama dan politik pemerintahan. Moral di masa Ratu Jay Shima diutamakan, maka landasan agama sebagai dasarnya pun demikian.

Di masa Ratu Shima ada dua agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Kalingga, yakni Hindu Siwa dan Buddha. Kedua agama itu hidup rukun di bawah kepemimpinan bijaksana perempuan, hingga disebut Di Yang ini, yang artinya tempat bertemunya agama Hindu dan Buddha. Tak ayal rakyatnya begitu menghormati sosok sang ratu ini.

Tempat peribadatan pun diperintahkan dibangun oleh sang ratu ini. Konon ada ratusan candi yang dijadikan tempat ibadah diperintahkan dibangun di wilayah Adi Hyang yang kini bernama Dieng, Jawa Tengah, sebagaimana dikisahkan dari buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" tulisan Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad

Konon ada sekitar 400 buah candi dikerjakan dan dibangun di wilayah bekas pusat pemerintahan suaminya Kartikeyasingha. Pembangunan - pembangunan candi ini diduga kuat dibuat mulai abad 7 hingga abad 8. Pembangunan ratusan candi Hindu di wilayah Adi Hyang, semakin menguatkan bahwa Ratu Jay Shima merupakan penganut Hindu Siwa.



Di masa pemerintahan Ratu Shima, agama Hindu lebih maju ketimbang agama Buddha yang dikembangkan oleh Raja Sailendra. Dari sisi politik, sang ratu juga terkenal dengan bijak dan cerdas. Ratu pertama di tanah Jawa ini begitu memperhatikan keamanan negerinya dari serangan kerajaan lain. Ratu Shima menjalin persahabatan dengan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Galuh.

Di masa itu Sriwijaya dipimpin oleh Raja Sri Jayanasa, sementara Kerajaan Galuh di bawah kekuasaan Tarusbawa. Hubungan ketiga kerajaan tersebut dikenal dengan nama Mitra Pasamayan.

Namun beberapa sejarawan menentang pendapat tersebut, pasalnya Kerajaan Kalingga hanya menjalin persahabatan dengan Galuh, bukan dengan Sriwijaya. Mengingat Ratu Jay Shima menolak tawaran hubungan bilateral dengan Kerajaan Sriwijaya, karena kerajaan tersebut pernah menyerang Kerajaan Melayu Sribuja yang merupakan kekuasaan paman dari mendiang suaminya Kartikeyasingha.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3082 seconds (0.1#10.140)