Rembuk Rakyat di Lampung Tengah, Yenny Wahid Pastikan Ganjar-Mahfud Sejahterakan Petani
loading...
A
A
A
LAMPUNG TENGAH - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyoroti nasib petani Indonesia yang saat ini jumlahnya sekitar 40 juta orang berada dalam kondisi yang tidak sejahtera.
Hal ini disampaikan Yenny Wahid dalam acara kampanye Ganjar-Mahfud yang bertajuk 'rembuk rakyat' di Kampung Sido Binagun, Kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024).
Acara ini turut dihadiri Cawapres 03 Mahfud MD, Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud, dan partai pengusung serta ribuan pendukung.
Awalnya, Yenny Wahid bicara Bung Karno yang memiliki istilah khusus bagi pengikutnya yang dia sebut sebagai kaum Marhaen.
Yenny pun membeberkan bahwa sosok Marhaen tersebut merupakan seorang petani namun hidup dalam kemiskinan.
"Siapa marhaen yang menginspirasi Bung Karno? Marhaen itu adalah seorang petani," kata Yenny Wahid.
Menurutnya, sosok Marhaen tersebut seorang petani yang memiliki ladang, namun dia sekaligus menjadi buruh karena ladangnya tidak cukup besar untuk menghidupi keluarganya. Akhirnya terpaksa menjadi buruh.
"Kata Bung Karno ini sebenarnya tidak ada di dunia lain. Itulah Marhaen, petani miskin yang dibela oleh Bung Karno. Ini yang akan diteruskan oleh pasangan Ganjar Mahfud," ujarnya.
Direktur Wahid Foundation ini mengatakan 40 juta petani Indonesia saat ini belum sejahtera dan berada dalam kesusahan.
Ketika terjadi gagal panen, mereka bahkan terjerat hutang. Sementara ketika musim tanam benihnya susah diperoleh.
Begitupun saat mau mendaftar ke kelompok tani, daftarnya susah dan untuk mendapatkan pupuk pun sangat sulit.
"Kasihan petani, pasangan Ganjar-Mahfud mengerti ini semua. Karena itu salah satu programnya ketika itu nanti menjadi presiden dan wakil presiden adalah untuk mensejahterakan petani," ungkapnya.
Puteri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini juga bicara banyak petani yang terjerat utang. Dia membandingkan jumlah utang petani dengan hutang pemerintah untuk membeli alutsista.
"Utang-utangnya petani itu nggak seberapa dibandingkan utang untuk membeli alutsista bekas. Daripada beli kapal bekas lebih baik menyediakan pupuk bersubsidi untuk petani.Daripada membeli pesawat bekas lebih baik membuat BLK (Balai Latihan Kerja) untuk masyarakat supaya tidak menganggur," katanya.
"Pasangan Ganjar-Mahfud akan menghapus hutangnya para petani di Indonesia, inilah bukti keberpihakan mereka pada rakyat jelata karena negara ini adalah negara demokrasi," lanjutnya.
Sebab, lanjutnya, dalam negara demokrasi semua punya hak yang sama untuk sejahtera. Baik itu anak tukang parkir, anak tukang sound system, anak para petani, anak para nelayan maupun para para pejabat sampai anak presiden.
"Semua haknya sama di mata hukum dan negara. Tidak boleh ada yang diistimewakan," pungkasnya.
Hal ini disampaikan Yenny Wahid dalam acara kampanye Ganjar-Mahfud yang bertajuk 'rembuk rakyat' di Kampung Sido Binagun, Kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024).
Acara ini turut dihadiri Cawapres 03 Mahfud MD, Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud, dan partai pengusung serta ribuan pendukung.
Awalnya, Yenny Wahid bicara Bung Karno yang memiliki istilah khusus bagi pengikutnya yang dia sebut sebagai kaum Marhaen.
Yenny pun membeberkan bahwa sosok Marhaen tersebut merupakan seorang petani namun hidup dalam kemiskinan.
"Siapa marhaen yang menginspirasi Bung Karno? Marhaen itu adalah seorang petani," kata Yenny Wahid.
Menurutnya, sosok Marhaen tersebut seorang petani yang memiliki ladang, namun dia sekaligus menjadi buruh karena ladangnya tidak cukup besar untuk menghidupi keluarganya. Akhirnya terpaksa menjadi buruh.
"Kata Bung Karno ini sebenarnya tidak ada di dunia lain. Itulah Marhaen, petani miskin yang dibela oleh Bung Karno. Ini yang akan diteruskan oleh pasangan Ganjar Mahfud," ujarnya.
Direktur Wahid Foundation ini mengatakan 40 juta petani Indonesia saat ini belum sejahtera dan berada dalam kesusahan.
Ketika terjadi gagal panen, mereka bahkan terjerat hutang. Sementara ketika musim tanam benihnya susah diperoleh.
Begitupun saat mau mendaftar ke kelompok tani, daftarnya susah dan untuk mendapatkan pupuk pun sangat sulit.
"Kasihan petani, pasangan Ganjar-Mahfud mengerti ini semua. Karena itu salah satu programnya ketika itu nanti menjadi presiden dan wakil presiden adalah untuk mensejahterakan petani," ungkapnya.
Puteri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini juga bicara banyak petani yang terjerat utang. Dia membandingkan jumlah utang petani dengan hutang pemerintah untuk membeli alutsista.
"Utang-utangnya petani itu nggak seberapa dibandingkan utang untuk membeli alutsista bekas. Daripada beli kapal bekas lebih baik menyediakan pupuk bersubsidi untuk petani.Daripada membeli pesawat bekas lebih baik membuat BLK (Balai Latihan Kerja) untuk masyarakat supaya tidak menganggur," katanya.
"Pasangan Ganjar-Mahfud akan menghapus hutangnya para petani di Indonesia, inilah bukti keberpihakan mereka pada rakyat jelata karena negara ini adalah negara demokrasi," lanjutnya.
Sebab, lanjutnya, dalam negara demokrasi semua punya hak yang sama untuk sejahtera. Baik itu anak tukang parkir, anak tukang sound system, anak para petani, anak para nelayan maupun para para pejabat sampai anak presiden.
"Semua haknya sama di mata hukum dan negara. Tidak boleh ada yang diistimewakan," pungkasnya.
(shf)