Viral Pria di Malang Dibegal, Ternyata Hoaks karena Bingung Terlilit Utang
loading...
A
A
A
"Saat itu saya ke situ memang ada keperluan hendak membayar utang ke teman saya. Waktu itu karena saya sudah ditagih dan saya nggak punya uang sama sekali, di dompet, di saku maupun di ATM. Kemudian saya inisiatif telepon ke istri dengan harapan istri saya segera membantu saya mentransfer sejumlah uang untuk membayar utang," jelasnya.
Pada saat menghubungi istrinya, Syukron berbohong dan mengatakan jika dia dibegal. Sang istri yang kebingungan, kemudian menceritakan kisah begal yang dialami Syukron kepada adiknya.
"Terus sama adik saya diceritakan kepada teman kerjanya, lalu teman kerja adik saya cerita ke anaknya. Ternyata anaknya temen adik saya itu kemudian mengunggah konten yang kejadiannya itu sama persis lokasinya ketika saya ada di Jalan Ranugrati itu," terangnya.
Atas kejadian tersebut Syukron menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Malang.
Dia berharap apa yang dilakukannya bisa menjadi pembelajaran agar tidak dicontoh orang lain. Dirinya pun mengimbau ke masyarakat tidak gegabah dalam menggunggah informasi yang belum tentu kebenarannya di media sosial, sebelum dikroscek.
"Dari kejadian yang saya alami ini janganlah buru-buru untuk membuat konten yang belum tentu kebenarannya, karena ini akan menjadi berita hoaks, di samping itu kalau menemukan kejadian-kejadian kriminalitas, kriminalitas penjambretan sampai pembegalan, dan lain-lainnya segeralah harapan saya cepat melapor ke kepolisian," paparnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdianto mengatakan, semenjak beredar informasi terkait aksi begal di media sosial, polisi langsung bergerak untuk menindaklanjutinya.
Polisi menelusuri informasi hingga mendatangi orang yang mengaku dibegal. Dari hasil pendalaman, informasi yang beredar di medsos itu hoaks.
"Kita dapat informasi hari Jumat (19/1) ada unggahan yang menyampaikan jika ada korban aksi begal di dekat pom bensin Jalan Ranugrati. Kita telusuri dan mendapatkan alamat yang bersangkutan (Syukron) di Singosari," ucap Yudi.
Selanjutnya, kepolisian melakukan pemeriksaan dan penyelidikan ke yang bersangkutan, hingga didapatkan fakta berbeda.
Pada saat menghubungi istrinya, Syukron berbohong dan mengatakan jika dia dibegal. Sang istri yang kebingungan, kemudian menceritakan kisah begal yang dialami Syukron kepada adiknya.
"Terus sama adik saya diceritakan kepada teman kerjanya, lalu teman kerja adik saya cerita ke anaknya. Ternyata anaknya temen adik saya itu kemudian mengunggah konten yang kejadiannya itu sama persis lokasinya ketika saya ada di Jalan Ranugrati itu," terangnya.
Atas kejadian tersebut Syukron menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Malang.
Dia berharap apa yang dilakukannya bisa menjadi pembelajaran agar tidak dicontoh orang lain. Dirinya pun mengimbau ke masyarakat tidak gegabah dalam menggunggah informasi yang belum tentu kebenarannya di media sosial, sebelum dikroscek.
"Dari kejadian yang saya alami ini janganlah buru-buru untuk membuat konten yang belum tentu kebenarannya, karena ini akan menjadi berita hoaks, di samping itu kalau menemukan kejadian-kejadian kriminalitas, kriminalitas penjambretan sampai pembegalan, dan lain-lainnya segeralah harapan saya cepat melapor ke kepolisian," paparnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdianto mengatakan, semenjak beredar informasi terkait aksi begal di media sosial, polisi langsung bergerak untuk menindaklanjutinya.
Polisi menelusuri informasi hingga mendatangi orang yang mengaku dibegal. Dari hasil pendalaman, informasi yang beredar di medsos itu hoaks.
"Kita dapat informasi hari Jumat (19/1) ada unggahan yang menyampaikan jika ada korban aksi begal di dekat pom bensin Jalan Ranugrati. Kita telusuri dan mendapatkan alamat yang bersangkutan (Syukron) di Singosari," ucap Yudi.
Selanjutnya, kepolisian melakukan pemeriksaan dan penyelidikan ke yang bersangkutan, hingga didapatkan fakta berbeda.