Pemuda Muhammadiyah Desak Pemprov Jatim Petakan Daerah untuk PSBB
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jatim mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim memetakan daerah yang terjadi peningkatan kasus Covid-19 cukup tinggi.
Pemetaan ini selanjutnya dijadikan dasar untuk segera mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah pusat.
"Jangan hanya menunggu usulan dari daerah. Karena Pemprov Jatim bisa pro aktif mengusulkan ke pusat atau berkordinasi dengan daerah untuk penerapan PSBB," kata Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Jatim, Edi Utomo, Selasa (14/4/2020).
Menurut Edi, penerapan PSBB di Jatim tidak dapat hanya diputuskan satu daerah saja. Karena imbas dari PSBB juga akan berdampak pada daerah di sekitarnya.
Misalnya Surabaya, jika diterapkan PSBB, secara otomatis akan terkait dengan Sidoarjo dan Gresik. Sehingga, dibutuhkan koordinasi yang intensif oleh Pemprov Jatim sebelum menerapkan PSBB.
"Pemprov perlu terlibat dalam mengidentifikasi berbagai dampak yang terjadi jika satu daerah menerapkan PSBB. Ini harus dilihat secara utuh. Begitupun jika Kota Malang menerapkan PSBB, maka dampaknya juga akan dirasakan Kabupaten Malang sampai Kota Batu," tegas Edi.
Dalam kaitannya dengan PSBB, PW Pemuda Muhammadiyah Jatim sepakat hal tersebut akan efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Jatim. Karena itu, kepala daerah harus siap meletakkan ego sektoralnya untuk dapat duduk bersama mencari solusi terbaik.
"Surabaya menjadi kota yang paling tinggi jumlah kasusnya. Sementara arus orang yang keluar masuk Kota Surabaya setiap hari masih sangat besar. Maka potensi penyebarannya masih akan terus terjadi pada beberapa daerah di Jatim," pungkas Edi.
Pemetaan ini selanjutnya dijadikan dasar untuk segera mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah pusat.
"Jangan hanya menunggu usulan dari daerah. Karena Pemprov Jatim bisa pro aktif mengusulkan ke pusat atau berkordinasi dengan daerah untuk penerapan PSBB," kata Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Jatim, Edi Utomo, Selasa (14/4/2020).
Menurut Edi, penerapan PSBB di Jatim tidak dapat hanya diputuskan satu daerah saja. Karena imbas dari PSBB juga akan berdampak pada daerah di sekitarnya.
Misalnya Surabaya, jika diterapkan PSBB, secara otomatis akan terkait dengan Sidoarjo dan Gresik. Sehingga, dibutuhkan koordinasi yang intensif oleh Pemprov Jatim sebelum menerapkan PSBB.
"Pemprov perlu terlibat dalam mengidentifikasi berbagai dampak yang terjadi jika satu daerah menerapkan PSBB. Ini harus dilihat secara utuh. Begitupun jika Kota Malang menerapkan PSBB, maka dampaknya juga akan dirasakan Kabupaten Malang sampai Kota Batu," tegas Edi.
Dalam kaitannya dengan PSBB, PW Pemuda Muhammadiyah Jatim sepakat hal tersebut akan efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Jatim. Karena itu, kepala daerah harus siap meletakkan ego sektoralnya untuk dapat duduk bersama mencari solusi terbaik.
"Surabaya menjadi kota yang paling tinggi jumlah kasusnya. Sementara arus orang yang keluar masuk Kota Surabaya setiap hari masih sangat besar. Maka potensi penyebarannya masih akan terus terjadi pada beberapa daerah di Jatim," pungkas Edi.
(mas)