Dokter Periksa Harimau Sumatera yang Masuk Perangkap, Begini Hasilnya

Selasa, 17 April 2018 - 05:45 WIB
Dokter Periksa Harimau Sumatera yang Masuk Perangkap, Begini Hasilnya
Dokter Periksa Harimau Sumatera yang Masuk Perangkap, Begini Hasilnya
A A A
AGAM - Petugas BKSDA Sumbar bersama tim dokter hewan dari Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi secara intens memantau kondisi fisik dan kesehatan satu ekor harimau sumatera yang berada di dalam kerangkeng di kawasan hutan Palupuah Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dua hari setelah tertangkap pada Sabtu (14/4/2018), kondisi fisik dan kesehatan harimau masih dalam keadaan baik dan normal.

Sefrizal, salah satu tim dokter hewan saat melakukan pemeriksaan harimau pada Senin (16/4/2018) menyebutkan, untuk mempertahankan kondisi ini, tim sengaja tidak melakukan pembiusan, namun hanya melihat dari luar kandang.

"Dari fisik secara keseluruhan tidak ada masalah, tidak ada luka, gairahnya normal, buasnya pun normal. Dia tidak ada merasa ketakutan, tidak cemas, agar dia tidak stres orang tidak boleh sering mendekat," jelas Sefrizal.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter hewan dan situasi terakhir di sekitar kandang, dalam tiga sampai empat hari ke depan BKSDA belum akan mengevakuasi harimau dari dalam kerangkeng.

Kepala BKSDA Sumbar Erly Sukrismanto mengatakan, petugas akan menambah perangkap dan memasang kamera trap di sekitar lokasi untuk memantau pergerakan harimau lain yang masih keluarga dari harimau yang terperangkap.

"Harimau ini bisa bertahan mudah-mudahan tidak terlalu stres dan tidak dehidrasi paling lama tiga sampai empat hari sehingga dua hari ke depan kita akan evaluasi. Kita akan pasang kamera trap juga di sekitar sini nanti untuk memantau kalau ada gerakan-gerakan, kelau memang ternyata tidak ada indikasi keberadaan mereka karena ini usianya juga sudah dua tahun biasanya sudah mulai lepas. Mungkin mereka sekarang sedang mencari wilayah jelajahnya. Kalau sudah lepas dari induknya maka yang dua kemungkinan tidak ada gerakan apa pun. Fungsi kita melakukan itu semua adalah untuk ketenangan warga karena itu berada di ladang mereka," jelasnya.

Harimau yang terperangkap akan dijadikan umpan menangkap dua harimau lain yang sebelumnya diketahui berkeliaran di sekitar perangkap. Harimau ini rencananya dipindahkan ke habitat baru di hutan lain.

Pemasangan kerangkeng untuk menangkap harimau sumatera ini berawal dari konfilk harimau dengan masyarakat di daerah Palupuah dan Gaduik beberapa bulan lalu.

Sedikitnya delapan ekor anjing dan seekor sapi milik warga hilang diduga dimangsa harimau. Penelusuran BKSDA saat itu, ditemukan bekas jejak harimau dengan berbagai ukuran.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4722 seconds (0.1#10.140)