Gunung Merapi Kembali Luncurkan Dua Awan Panas Guguran

Senin, 08 Januari 2024 - 19:01 WIB
loading...
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Dua Awan Panas Guguran
Gunung Merapi kembali meluncurkan dua awan panas sepanjang Senin (8/1/2024) sore. Hujan masih terjadi di puncak Gunung Merapi sehingga warga diminta waspada ancaman awan panas dan lahar dingin. Foto/BPPTKG
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi kembali meluncurkan dua awan panas sepanjang Senin (8/1/2024) sore. Hujan masih terjadi di puncak Gunung Merapi sehingga warga diminta waspada terhadap ancaman awan panas dan lahar dingin.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 14.09 WIB. Awan panas berdurasi 124.36 detik dengan Amplitudo max 22 mm, dan jarak luncur 1.100 meter arah Kali Bebeng.

“Angin ke arah Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” keterangan BPPTKG dalam laman resminya.



Kemudian awan panas guguran kedua terjadi pukul 15.40 WIB dengan amplitudo max 25 mm. Awan panas gugran ini berdurasi 95.32 detik dan jarak luncur 800 meter arah Kali Bebeng dengan angin arah Timur

BPPTKG mengatakan, terjadi hujan di puncak dan lereng Gunung Merapi mulai pukul 12:48 WIB. Total curah hujan di puncak 19.4 mm dengan intensitas hujan 31.46 mm dan durasi 37 menit.

Hujan masih berlangsung sehingga masyarakat diminta waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Termasuk awan panas guguran di daerah potensi bahaya. “Masyarakat diimbau menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tambah BPPTKG.

Tingkat aktivitas Gunung Merapi berada dj Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.



Daerah ini meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Termasuk agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2764 seconds (0.1#10.140)