Soal Tensi Pemilu di Medsos Kian Memanas, Ini Imbauan Kapolri
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Mendekati hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang, tensi politik kian memanas. Termasuk salah satunya di media sosial yang sering diwarnai hujatan dan adu argumen antar pendukung ditambah dengan keberadaan buzzer yang saling menyerang.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan semakin memanasnya tensi perpolitikan belakangan ini. Dia mengakui tensi perpolitikan semakin meningkat di media sosial, media televisi ataupun media lainnya mendekati hari pencoblosan ini.
“Kami berharap walaupun ada perbedaan namun masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Sigit usai meresmikan sumur bor bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Gunungkidul, Sabtu (6/1/2024).
Jenderal Sigit meminta masyarakat tidak terpengaruh dinamika tersebut. Kapolri beranggapan jika perbedaan pendapat itu adalah hal yang biasa dalam berdemokrasi. Maka seharusnya semua pihak bisa saling menjaga satu sama lain.
Namun Sigit yakin jika masyarakat juga sudah dewasa. Menurutnya, biarkan masyarakat menentukan pilihannya di bilik suara dan kemudian proses demokrasi ini bisa berjalan dengan baik, aman, dan damai.
”Beda pendapat bukan untuk kemudian mengakibatkan terjadinya permasalahan ataupun kemudian menyebabkan terjadinya kerusuhan. Ini bagian dari demokrsi, kalau kita bisa menjaga semuanya, ya harapan kita demokrasi kita akan semakin matang,” ungkapnya.
Dia menambahkan indeks kerawanan sudah dileluarkan baik oleh Bawaslu maupun oleh badan intelkam.,oleh karena itu di setiap kesempatan di setiap saat terhadap wilayah-wilayah yang memiliki potensi pihaknya selalu mengajak masyarakat untuk mendeklarasikan pemilu damai.
Deklarasi pemilu damai ini melibatkan berbagai pihak baik penyelenggara maupun masyarakat pemilih dan juga para tokoh. Dan biasanya ini dilakukan di beberapa wilayah secara serentak dan dia melihat semuanya juga berjalan dan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan semakin memanasnya tensi perpolitikan belakangan ini. Dia mengakui tensi perpolitikan semakin meningkat di media sosial, media televisi ataupun media lainnya mendekati hari pencoblosan ini.
“Kami berharap walaupun ada perbedaan namun masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Sigit usai meresmikan sumur bor bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Gunungkidul, Sabtu (6/1/2024).
Jenderal Sigit meminta masyarakat tidak terpengaruh dinamika tersebut. Kapolri beranggapan jika perbedaan pendapat itu adalah hal yang biasa dalam berdemokrasi. Maka seharusnya semua pihak bisa saling menjaga satu sama lain.
Namun Sigit yakin jika masyarakat juga sudah dewasa. Menurutnya, biarkan masyarakat menentukan pilihannya di bilik suara dan kemudian proses demokrasi ini bisa berjalan dengan baik, aman, dan damai.
”Beda pendapat bukan untuk kemudian mengakibatkan terjadinya permasalahan ataupun kemudian menyebabkan terjadinya kerusuhan. Ini bagian dari demokrsi, kalau kita bisa menjaga semuanya, ya harapan kita demokrasi kita akan semakin matang,” ungkapnya.
Dia menambahkan indeks kerawanan sudah dileluarkan baik oleh Bawaslu maupun oleh badan intelkam.,oleh karena itu di setiap kesempatan di setiap saat terhadap wilayah-wilayah yang memiliki potensi pihaknya selalu mengajak masyarakat untuk mendeklarasikan pemilu damai.
Deklarasi pemilu damai ini melibatkan berbagai pihak baik penyelenggara maupun masyarakat pemilih dan juga para tokoh. Dan biasanya ini dilakukan di beberapa wilayah secara serentak dan dia melihat semuanya juga berjalan dan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan.
(ams)