Gawat! Ribuan APK Ganjar-Mahfud Dirusak di 27 Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat

Sabtu, 06 Januari 2024 - 15:47 WIB
loading...
Gawat! Ribuan APK Ganjar-Mahfud...
Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jabar Ono Surono. Foto/MPI/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Ribuan alat peraga kampanye (APK) Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, seperti spanduk dan baliho, dirusak oknum tak bertanggung jawab. Aksi perusakan itu terjadi massif di hampir semua daerah, 27 kota/kabupaten di Jawa Barat (Jabar).

Pernyataan itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jabar Ono Surono di Sekretariat TPD Ganjar-Mahfud Jabar, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Sabtu (6/1/2024).

”Kami paling banyak yang mendapatkan "gangguan" itu. Misalnya, perusakan atribut kampanye, spanduk, dan baliho. Hampir di semua daerah, 27 kabupaten-kota, alat peraga kampanye Ganjar-Mahfud dirusak,” kata Ono Surono ditemui di sela-sela rapat konsolidasi.



Ono Surono mencontohkan, tadi pagi dirinya lewat Tol Buahbatu, Kota Bandung. Spanduk Ganjar-Mahfud robek-robek. Padahal, dua hari sebelumnya masih utuh, belum rusak. “Hari ini sudah sobek-sobek,” ujar Ono Surono.

Terdapat ribuan APK Ganjar-Mahfud di seluruh daerah di Jawa Barat dirusak. "Termasuk di Kabupaten Garut dan Majalengka banyak. Hampir di seluruh kabupaten-kota di Jawa Barat, perusakan terhadap APK Ganjar-Mahfud terjadi," tutur dia.

Terkait "gangguan" yang terjadi terhadap Ganjar-Mahfud selama Pilpres 2024 berlangsung, Ono Surono mengatakan, TPD menginginkan pemilu berjalan jujur, adil, dan bermartabat. "TPD Ganjar-Mahfud Jabar mendorong semua pihak mematuhi sesuai ketentuan,” ucap Ono Surono.

Sementara TPN Ganjar Mahfud Angkat Bicara soal kasus ASN Kota Bekasi terindikasi tidak netral. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud angkat bicara terkait dugaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bekasi tidak netral di Pemilu 2024.



Saat ini pihaknbya telah melaporkan kasus dugaan ketidaknetralan oknum anggota Satpol PP Garut ke Bawaslu Garut dan Bawaslu Jabar terkait netralitas aparatur, TPD Ganjar-Mahfud Jabar menemukan kasus di Garut dan Bekasi.

Di Garut, anggota Satpol PP menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan calon. Sedangkan di Kota Bekasi, kata Ketua DPD PDIP Jabar ini, ASN terindikasi tidak netral. Mereka main bola, tetapi jersey menggunakan atribun nomor 2.

”Sehingga kasus Garut sudah kami laporkan ke Bawaslu Garut dan Bawaslu Jabar. Kami berharap, pemilu jujur, adil, dan bermartabat benar-benar dijalankan. Bawaslu dan KPU sebagai wasit, menindak hal-hal yang melanggar ketentuan,” pungkasnya.



Untuk itu, TPN Ganjar-Mahfud mendorong kasus itu dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk ditindak. ”Soal ketidaknetralan ASN dan aparatur, konstitusi kan sudah mengatur, siapa yang harus netral,” ungkapnya.

”Sebagai warga negara, kita adalah negara hukum, kita mematuhi peraturan hukum. Aparatur harus mematuhi UU untuk netral saat pemilu, tidak melakukan tindakan tidak netral,” tambah Wakil Ketua Koordinator TPN Ganjar-Mahfud Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono.

Gatot Eddy menyatakan, jika terjadi kecurangan dan ketidaknetralan, sudah ada instrumen-instrumen pengawas. Laporkan ke Bawaslu agar mengambil langkah-langkah dan tindakan.

Terkait simulasi pencoblosan di Banten dan Solo yang hanya menggunakan surat suara dengan 2 paslon, kejadian ini menjadi koreksi bagi KPU. “Jika melakukan sosialasi seharusnya menggunakan surat suara dengan tiga paslon. Karena Pilpres 2024 ini diikuti 3 paslon,” ujarnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2472 seconds (0.1#10.140)