Kunjungi Rumah Rengasdengklok, Ganjar: Anak Muda Indonesia Miliki Sejarah Semangat Juang dan Kemandirian Tinggi

Jum'at, 15 Desember 2023 - 21:05 WIB
loading...
Kunjungi Rumah Rengasdengklok, Ganjar: Anak Muda Indonesia Miliki Sejarah Semangat Juang dan Kemandirian Tinggi
Capres Ganjar Pranowo mengunjungi rumah sejarah di Rengasdengklok tempat para pemuda meminta Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Foto/MPI
A A A
KARAWANG - Rumah berdinding papan dan beralas terakota itu nampak berdiri dengan kokohnya. Meski berusia 103 tahun dan tak semegah rumah lainnya, namun rumah itu memiliki aura tersendiri karena ia menjadi saksi bisu kemerdekaan Indonesia.

Ya, rumah itu adalah Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong yang terletak di Dusun Kalijaya I Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.



Di rumah itulah pada 15 Agustus 1945 silam, Soekarni dan para pemuda menculik Soekarno dan Hatta dan meminta keduanya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.



Puluhan tahun berlalu, rumah yang kini dihuni Janto Djoewari ini tak pernah sepi. Pun dengan hari ini, Jumat (15/12/2023), rumah itu penuh sesak didatangi masyarakat. Dengan antusias, mereka menyambut kedatangan Capres 2024, Ganjar Pranowo.

"Selamat datang di Rengasdengklok, pak Ganjar. Dulu bung Karno diculik pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan. Hari ini, kami 'menculik' Bapak ke Rengasdengklok untuk mendeklarasikan Bapak sebagai presiden 2024," teriak para warga yang didominasi anak muda.

Ganjar yang didampingi istri, Siti Atikoh Supriyanti, begitu terpukau melihat kondisi rumah bersejarah itu. Sejumlah koleksi ia lihat, seperti foto-foto Bung Karno, Bung Hatta, kamar tidur serta kursi tempat Bung Karno dan Bung Hatta membahas proklamasi.



"Saya lagi di sekitar Karawang dan di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok. Sejarah bagaimana anak muda menculik Bung Karno dan Bung Hatta dan meminta untuk segera merdeka. Sebuah sikap patriotisme yang mesti kita tiru," ucap Ganjar.

Di tempat itu lanjut Ganjar, bangsa ini belajar bahwa anak muda Indonesia memiliki semangat perjuangan dan kemandirian tinggi. Mereka berjuang untuk merdeka tanpa menunggu pemberian dari Jepang.

"Itu nilai yang kita dapatkan dari tempat ini, bahwa anak muda jangan hanya berharap untuk diberi. Anak muda bisa merebut dan melakukan sendiri dan kami tidak bisa didikte. Ini keren sekali," tegasnya.

Hal lain yang luar biasa lanjut Ganjar adalah fakta bahwa rumah tempat lahirnya Indonesia adalah milik Djiauw Kie Siong, seorang Tionghoa. Hal itu lanjut Ganjar membuktikan, bahwa kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh banyak suku, ras, agama dan golongan.

"Negara ini diperjuangkan dan dibangun secara bersama-sama. Semua orang harus tahu, sehingga tidak ada klaim dari beberapa kelompok untuk itu. Ini sejarah yang mesti dilihat oleh seluruh anak bangsa," tandasnya.

Sementara itu, cucu Djiauw Kie Siong, Janto Djoewari mengaku sangat senang rumahnya didatangi Ganjar. Hal itu membuktikan bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang tidak melupakan sejarah.

"Senang sekali pak Ganjar datang, berarti beliau memperbatikan dan peduli pada sejarah. Seperti Bung Karno bilang, Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah," ucapnya.

Ia juga senang bagaimana Ganjar berpesan pada masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Sesuai amanat Bung Karno, agar bangsa ini memegang teguh Bhineka Tunggal Ika.

"Saya melihat pak Ganjar bagus, ia tegak lurus sesuai undang-undang dan selalu mengayomi rakyat. Mudah-mudahan pak Ganjar konsisten," pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7118 seconds (0.1#10.140)