Jaringan Gus Durian Pilih Netral Walau Yenny Wahid Maju di Pilgub Jatim

Rabu, 03 Januari 2018 - 19:02 WIB
Jaringan Gus Durian Pilih Netral Walau Yenny Wahid Maju di Pilgub Jatim
Jaringan Gus Durian Pilih Netral Walau Yenny Wahid Maju di Pilgub Jatim
A A A
BLITAR - Komunitas jaringan Gus Durian tidak akan terpengaruh dengan rencana koalisi Partai Gerindra, PAN dan PKS mengusung Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid sebagai Calon Gubernur Jawa Timur 2018-2023. Gus Durian tetap memilih bersikap netral. Secara tegas para pecinta dan pelestari ajaran almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menolak berpolitik praktis. (Baca: Yenny Wahid Masuk Bursa Pilgub Jatim)

"Untuk Pilgub Jatim Gus Durian netral. Meskipun yang menjadi salah satu Cagub nanti Mbak Yenny (Yenny Wahid)," ujar Koordinator Gus Durian Blitar Sulis Sindu Wasoni, Rabu (3/1/2018).

Netral dari politik praktis sudah menjadi garis organisasi jaringan Gus Durian. Berlaku seluruhnya. Baik Pilkada, Pilgub, Pileg hingga Pilpres. Karenanya meski salah satu kandidat Pilgub Jatim adalah putri Gus Dur (Yenny Wahid), komunitas Gus Durian tetap tidak bergeming.

Soni begitu biasa disapa mengatakan sikap istiqomah menjaga netralitas telah digariskan Koordinator Nasional jaringan Gus Durian Alissa Wahid yang juga kakak kandung Yenny Wahid. Dalam pendiriannya Gus Durian memilih setia pada gerakan non politik praktis.

Pada konteks Pilgub Jatim (Majunya Yenny Wahid), kata Soni Alissa Wahid juga sudah menyampaikan sikap terbukanya. Alissa menegaskan jaringan Gus Durian tetap setia dan istiqomah pada jalur non politik praktis.

"Bagi kami ini bentuk komitmen dari Mbak Alissa selaku Kordinator Jaringan Gus Durian. Meski saudaranya sendiri diusung menjadi bakal calon gubernur Jatim, tetap istiqomah netral," ungkap Soni. Masih soal netralitas, Soni tidak menampik akan muncul orang orang yang yang mengklaim sebagai jaringan Gus Durian dan mendukung salah satu kandidat.

Soni memastikan, mereka bukan jaringan Gus Durian. Kendati demikian organisasi tidak menghalangi anggotanya yang berniat berpolitik praktis. Dengan catatan yang bersangkutan tidak mengatasnamakan organisasi. "Asal sebagai pribadi dan tidak mengatasnamakan organisasi, monggo saja," terangnya.

Soni menambahkan, umat Nahdliyin (NU) tidak akan terbelah atau semakin terbelah (Karena sudah ada Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa) dengan majunya Yenny Wahid di Pilgub Jatim 2018. Majunya Yenny bagi dia sebagai hal yang wajar.

Hal itu menunjukkan banyak kader NU yang memiliki potensi besar. "NU itu besar dan didalamnya pasti juga bervariasi. Dan setiap orang pasti memiliki pilihannya sendiri. Karenanya (Majunya Yenny Wahid) saya rasa tidak akan membelah," tegasnya.

Seperti diberitakan Partai Gerindra telah mewacanakan mengusung Yenny Wahid di Pilgub Jatim 2018. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sendiri yang mewacanakannya.

Sebelumnya Prabowo telah melakukan pertemuan dengan Yenny Wahid. Selain Yenny ada sejumlah nama lain, termasuk diantaranya politisi Gerindra Moreno Suprapto. Saat yang sama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan tengah membahas nama Yenny Wahid yang diusulkan Gerindra.

Bersama PKS, petinggi PAN dan Gerindra akan melakukan pembahasan bersama. Sebab PAN juga memiliki jagoan Suyoto Bupati Bojonegoro. Disisi lain Yenny Wahid bukanlah figur baru di Jawa Timur. Yenny yang merupakan putri alm Gus Dur dinilai memiliki dukungan suara besar di Jawa Timur.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.6989 seconds (0.1#10.140)