Ngobrol Bareng Anak Muda Mataram, Ganjar Paparkan Konsep Akses Pendidikan bagi Disabilitas
loading...
A
A
A
MATARAM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 dari Partai Perindo Ganjar Pranowo memaparkan konsep kesetaraan pendidikan bagi disabilitas. Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara ngobrol bareng anak muda ditemani Wakil Ketua Koordinator Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, TGB HM Zainul Majdi.
Dialog tersebut menghasilkan sejumlah pertanyaan dari anak muda, salah satunya sebagai perwakilan kaum Difabel atau Disabilitas Abdul Gawi. Dia mengeluhkan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya bagi penyandang disabilitas.
"Sejauh mana komitmen Ganjar-Mahfud untuk memberikan dukungan moral kepada para penyandang disabilitas agar mampu untuk mengakses pendidikan di Universitas Negeri di Indonesia, " katanya di Dapur Sasak, Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB, pada Sabtu (2/12/2023) malam.
"Karena tidak semua orang disabilitas itu mampu kayak saya. Makanya saya mau tanya bagaimana cara Pak Ganjar agar kaum disabilitas ini dapat mengakses itu semua," sambung Gawi.
Merespons hal itu, Ganjar memaparkan solusi bagi para Difabel untuk mudah dalam mengakses pendidikan. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, yang diperlukan oleh para penyandang disabilitas adalah kesetaraan.
Selain itu, dia juga melihat perlu ada penerapan sekolah yang inklusif menjadi faktor utama bagi penyandang disabilitas untuk bisa akses pendidikan.
"Saya pernah ke kawan-kawan kades dulu untuk mendata berapa jumlah kaum disabilitas untuk diatensi, karena mereka butuh bergaul dan berinteraksi," timpal Ganjar.
Lebih dari itu, Ganjar pun menilai pemberian ruang sosial bagi penyandang disabilitas juga bagian dari menyokong pengembangan diri mereka.
"Jadi kita harus mengikuti kawan-kawan kita yang disabilitas, kita harus pahami bahasa isyaratnya mereka, jadi kalau tidak bisa, memang negara yang urus, dan harus ada komprominya dengan orang tua," katanya.
Banyak yang memiliki kemampuan, itu harus diakomodir sebagai aset negara. Perlu dukungan oleh stakeholder, sebab kesetaraan dan kemudahan akses akan mudah dijangkau oleh para penyandang disabilitas.
"Olahraga, kesenian, ataupun talenta-talenta apapun dari kaum difabel harus disuport dan didukung, maka kalau bicara tentang peluang, semua sangat bisa," tambahnya.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda dalam lawatan kampanye Ganjar di tanah Bumi Gora. Di sana, mantan Gubernur Jawa Tengah itu melakukan dialog dengan para milenial dan generasi z.
Dalam kesempatan itu, nampak hadir mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Ketua DPD PDI Perjuangan Rachmat Hidayat, dan Ketua TPD Ganjar-Mahfud Muzihir.
Dialog tersebut menghasilkan sejumlah pertanyaan dari anak muda, salah satunya sebagai perwakilan kaum Difabel atau Disabilitas Abdul Gawi. Dia mengeluhkan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya bagi penyandang disabilitas.
"Sejauh mana komitmen Ganjar-Mahfud untuk memberikan dukungan moral kepada para penyandang disabilitas agar mampu untuk mengakses pendidikan di Universitas Negeri di Indonesia, " katanya di Dapur Sasak, Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB, pada Sabtu (2/12/2023) malam.
"Karena tidak semua orang disabilitas itu mampu kayak saya. Makanya saya mau tanya bagaimana cara Pak Ganjar agar kaum disabilitas ini dapat mengakses itu semua," sambung Gawi.
Merespons hal itu, Ganjar memaparkan solusi bagi para Difabel untuk mudah dalam mengakses pendidikan. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, yang diperlukan oleh para penyandang disabilitas adalah kesetaraan.
Selain itu, dia juga melihat perlu ada penerapan sekolah yang inklusif menjadi faktor utama bagi penyandang disabilitas untuk bisa akses pendidikan.
"Saya pernah ke kawan-kawan kades dulu untuk mendata berapa jumlah kaum disabilitas untuk diatensi, karena mereka butuh bergaul dan berinteraksi," timpal Ganjar.
Lebih dari itu, Ganjar pun menilai pemberian ruang sosial bagi penyandang disabilitas juga bagian dari menyokong pengembangan diri mereka.
"Jadi kita harus mengikuti kawan-kawan kita yang disabilitas, kita harus pahami bahasa isyaratnya mereka, jadi kalau tidak bisa, memang negara yang urus, dan harus ada komprominya dengan orang tua," katanya.
Banyak yang memiliki kemampuan, itu harus diakomodir sebagai aset negara. Perlu dukungan oleh stakeholder, sebab kesetaraan dan kemudahan akses akan mudah dijangkau oleh para penyandang disabilitas.
"Olahraga, kesenian, ataupun talenta-talenta apapun dari kaum difabel harus disuport dan didukung, maka kalau bicara tentang peluang, semua sangat bisa," tambahnya.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda dalam lawatan kampanye Ganjar di tanah Bumi Gora. Di sana, mantan Gubernur Jawa Tengah itu melakukan dialog dengan para milenial dan generasi z.
Dalam kesempatan itu, nampak hadir mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Ketua DPD PDI Perjuangan Rachmat Hidayat, dan Ketua TPD Ganjar-Mahfud Muzihir.
(hri)