Pembangunan Belum Rampung, Masjid 99 Kubah Sudah Digunakan Salat Jumat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Masjid 99 Kubah yang berada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) untuk pertama kalinya digunakan dalam pelaksanaan salat Jumat hari ini. Diketahui, agenda tersebut diinisiasi oleh Tim Kaukus Masjid 99 Kubah.
Ratusanjamaah mengikuti salat Jumat perdana di masjid 99 Kubah tersebut. Padahal, pembangunan (konstruksi) dan penyempurnaan (infrastruktur) belum seutuhnya rampung.
Ketua Tim Audit Konstruksi Center of Technology Unhas, Dr Eng Rita Irmawaty mengaku, secara keseluruhan konstruksi memang dalam kondisi aman, tidak ada masalah dalam penurunan struktur. Namun masih perlu ada perbaikan.
"Memang ada ditemukan cacat pada permukaan beton, masih ditemukan beberapa kebocoran juga, dan atap belum sepenuhnya terpasang," sebutnya seperti dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Meski pada dasarnya bisa digunakan. Namun Rita menilai, dengan kondisi pembangunan yang belum rampung, jamaah akan merasa tidak nyaman.
"Belum ada fasilitas toilet, tempat wudu, dan air bersih. Basement pun belum bisa digunakan, tentu akan menganggu kenyamanan jamaah," katanya.
Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah menyayangkan adanya ajakan untuk salat Jumat di masjid 99 Kubah Center Point Of Indonesia. Selain audit konstruksi masih dalam tahap proses lanjut, ia juga mengkhawatirkan keamanan jamaah atau masyarakat.
"Masjid tersebut belumlah selesai, apalagi audit fisik masih perlu penyempurnaan. Material yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi pantai," katanya.
Nurdin berharap, masyarakat mempertimbangkan ajakan melaksanakan salat Jumat di masjid 99 Kubah. Koordinasi dengan pemerintah harus tetap berjalan.
Perwakilan Tim Kaukus Masjid 99 Kubah, Sudirman mengatakan, ajakan menunaikan salat Jumat memang dibuat oleh Tim Kaukus. Rencana awal, hanya menargetkan 40 orang, namun antusiasme warga mencapai hampir 1.000 jamaah.
"Sebenarnya koordinasi resmi dengan pemprov (Sulsel) belum ada, kita hanya merespons harapan masyarakat. Nantinya, kami akan mengikuti petunjuk dari Pak Gubernur," tutupnya.
Ratusanjamaah mengikuti salat Jumat perdana di masjid 99 Kubah tersebut. Padahal, pembangunan (konstruksi) dan penyempurnaan (infrastruktur) belum seutuhnya rampung.
Ketua Tim Audit Konstruksi Center of Technology Unhas, Dr Eng Rita Irmawaty mengaku, secara keseluruhan konstruksi memang dalam kondisi aman, tidak ada masalah dalam penurunan struktur. Namun masih perlu ada perbaikan.
"Memang ada ditemukan cacat pada permukaan beton, masih ditemukan beberapa kebocoran juga, dan atap belum sepenuhnya terpasang," sebutnya seperti dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Meski pada dasarnya bisa digunakan. Namun Rita menilai, dengan kondisi pembangunan yang belum rampung, jamaah akan merasa tidak nyaman.
"Belum ada fasilitas toilet, tempat wudu, dan air bersih. Basement pun belum bisa digunakan, tentu akan menganggu kenyamanan jamaah," katanya.
Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah menyayangkan adanya ajakan untuk salat Jumat di masjid 99 Kubah Center Point Of Indonesia. Selain audit konstruksi masih dalam tahap proses lanjut, ia juga mengkhawatirkan keamanan jamaah atau masyarakat.
"Masjid tersebut belumlah selesai, apalagi audit fisik masih perlu penyempurnaan. Material yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi pantai," katanya.
Nurdin berharap, masyarakat mempertimbangkan ajakan melaksanakan salat Jumat di masjid 99 Kubah. Koordinasi dengan pemerintah harus tetap berjalan.
Perwakilan Tim Kaukus Masjid 99 Kubah, Sudirman mengatakan, ajakan menunaikan salat Jumat memang dibuat oleh Tim Kaukus. Rencana awal, hanya menargetkan 40 orang, namun antusiasme warga mencapai hampir 1.000 jamaah.
"Sebenarnya koordinasi resmi dengan pemprov (Sulsel) belum ada, kita hanya merespons harapan masyarakat. Nantinya, kami akan mengikuti petunjuk dari Pak Gubernur," tutupnya.
(luq)