Ketum Golkar Setnov Tersangka, Emil Optimistis Elektabilitas Tetap Tinggi

Jum'at, 17 November 2017 - 18:25 WIB
Ketum Golkar Setnov Tersangka, Emil Optimistis Elektabilitas Tetap Tinggi
Ketum Golkar Setnov Tersangka, Emil Optimistis Elektabilitas Tetap Tinggi
A A A
BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis elektabilitasnya akan tetap tinggi meskipun Ketua Umum Gokkar Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi e-KTP oleh KPK. Wali Kota Bandung yang biasa disapa Emil ini menyebutkan, dalam politik jelang pilkada akan selalu ada dinamika dan strategi dan persoalan tersebut akan berakhir pada masa pendaftaran bakal calon di KPU.

"Saya menjalani proses ini kan sudah dilihat sangat tenang, apa adanya, tak reaktif, nanti juga di hari pendaftaran semua yang berdinamika ini akan berakhir. Itu filosofi hidup saya dalam berpolitik. Tapi kalau sedikit-sedikit reaktif, responsif yang tidak perlu saya kira menambahi kebisingan saja," kata Emil seusai menghadiri Sidang Paripurna di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat(17/11/2017).

Wali Kota Bandung ini mengaku tidak terlalu khawatir terhadap berkurangnya dukungan warga Jabar yang akan memilihnya di Pilgub Jabar 2018. Selain itu, dia tidak terpengaruh secara psikologis atas kasus dugaan korupsi yang menjerat orang nomor satu di partai yang mendukungnya di pilkada Jabar nanti.

Emil sangat optimistis, kisruh Setya Novanto selaku Ketua Umum Partai Golkar yang terjerat kasus dugaan korupsi dan telah ditetapkan tersangka oleh KPK tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas jelang Pilgub Jabar. Menurut dia, persoalan kandidat yang akan maju di pilkada Jabar berada pada sosok figure, sehingga persoalan politik yang terjadi di Partai Golkar tidak terlalu dikhawatirkan.

"Saya nggak terlalu mengkhawatirkan karena satu teori yang namanya Pilkada itu adalah figur. kalau pertanyaan itu fokusnya pada pemilihan legislatif itu berdampak, tapi kalau Pilkada itu pada figur. Berbagai contoh sudah membuktikan pada saat Pilkada partainya bermasalah Pilkadanya gak ada masalah. Tapi pada saat di Pileg masyarakat memberikan respons yang berbeda," ujar dia.

Selain itu, Emil juga mengaku masih memiliki waktu sekitar tujuh bulan untuk menghadapi Pilgub Jabar. Bahkan, untuk membuktikan elektabilitasnya masih tinggi pun akan diuji melalui hasil survei yang dilakukan. "Masih tujuh bulan lagi. Proses masih lama. Plus nanti dites saja di survei berikutnya. Jadi kekhawatiran itu tidak terjadi dan tidak hadir dalam benak saya," ungkap dia.

Ketika ditanya bagaimana rekasi partai koalisi lain, Emil mengaku belum mengetahuinya. "Saya enggak tahu, saya belum ada kabar saya kira tiap partai ada dinamika, kalau kita lihat berita kan tiap partai pasti ada problematika," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5249 seconds (0.1#10.140)