Penemuan Spesies Langka Terbaru di Hutan Batangtoru

Rabu, 15 November 2017 - 16:39 WIB
Penemuan Spesies Langka Terbaru di Hutan Batangtoru
Penemuan Spesies Langka Terbaru di Hutan Batangtoru
A A A
TAPANULI SELATAN - Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) ditetapkan sebagai spesies baru dan langka di dunia. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, mengatakan, hutan Batangtoru kaya dengan flora dan fauna dan wajib dilindungi dan dilestarikan, agar ekosistem tetap terjaga yang saat ini vegetasinya relatif masih baik.

"Apalagi Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) yang baru ditetapkan sebagai spesies terbaru dan langka di dunia salah satu satwa langka penghuni hutan Batangtoru," kata Wiratno ketika menyambangi Kantor Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) di Dano Situmba dan bertemu Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu, Sumatera Utara, Rabu (15/11/2017).

Menurut dia, semua elemen harus terlibat menjaga dan melestarikan Hutan Batangtoru. Selain menjadi paru-paru dunia, hutan Batangtoru juga sebagai habitat bagi hewan dan tumbuhan langka di dunia.

Terkait keberadaan usaha Tambang Emas Batangtoru dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di pinggir Hutan Batangtoru, Wiratno menyebut hal itu tidak menjadi masalah.

"Tidak ada masalah asalkan dua perusahaan itu berkomitmen menjaga ekosistem hutan di sekitarnya," jelasnya.

KSDAE, kata dia, hanya butuh komitmen pelestarian ekosistem hutan dari mereka. Terkait usaha yang dijalankan silakan saja. "Silakan saja, tetapi dengan catatan turut mendukung program kelestarian hutan Batangtoru," ujarnya.

Dia mengatakan, apabila PLTA Batangtoru nanti berproduksi maka energinya akan terkoneksi ke SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang turut menyangga ketersediaan energi listrik pada saat beban puncak, umumnya di Pulau Sumatera dan lebih spesifik lagi di Sumatera Utara.

Bupati Syahrul M Pasaribu menyambut baik kedatangan Dirjen KSDAE Kementerian LHK untuk melihat kondisi Hutan Batangtoru di Tapanuli Selatan.

"Kita sangat mendukung program pelestarian hutan lindung Batangtoru. Apalagi di dalamnya terdapat spesies flora dan fauna yang langka di dunia," kata Syahrul seraya menyebut ia juga sudah melakukan perobahan status sebagian Hutan Produksi (HP) di Batangtoru menjadi Hutan Lindung (HL) sesuai SK Menhut Nomor 44 Tahun 2005 dirobah ke SK Menhut Nomor 579 Tahun 2014.

Selain itu, Syahrul juga mendukung semua investor yang ingin berinvestasi di bumi Tapanuli Selatan. "Sepanjang mematuhi peraturan kita 'welcome' kepada semua investor hadir di Tapsel," tegasnya.

Kepada Kementerian LHK, Syahrul berharap agar komitmen pelestarian hutan oleh pemerintah dan swasta itu juga diaplikasikan secara menyeluruh termasuk investor.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7287 seconds (0.1#10.140)