Cegah Konflik Sosial Jelang Pemilu 2024, TNI AD Perkuat Semangat Nasionalisme di Pidie Aceh
loading...
A
A
A
PIDIE - TNI Angkatan Darat (AD) kian gencar menggelar dialog kebangsaan di Aceh. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah konflik sosial saat menjelang Pemilu 2024. Kali ini kegiatan tersebut diselenggarakan di Kabupaten Pidie, Aceh Barat Daya.
Kegiatan pembinaan komunikasi (Binkom) yang digelar di Aula Oproom Pemda Kabupaten Pidie ini mengusung tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial”.
Dialog tersebut diikuti 300 peserta yang terdiri dari Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda serta organisasi masyarakat dan mahasiswa dari Pidie dan Pidie jaya.
Hadir dalam dialog tersebut Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel. Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva dari Mabesad dan Kakan Kesbangpol Sabang Wahidin dari pemerintah daerah (pemda) setempat.
Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel. Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva menjelaskan, dialog interaktif ini merupakan program Sapan 1 Staf Intelijen Angkatan Darat (Sintelad). Tujuannya untuk mencegah konflik sosial di wilayah teritorial Pidie.
“Kegiatan Binkom kerap dilaksanakan diseluruh Kodim di Indonesia sebagai upaya dalam membantu pemerintah daerah mencegah dan meredam potensi konflik sosial baik konflik horizontal maupun konflik vertikal yang kemungkinan bakal terjadi di wilayah Pidie dan Pidie jaya di tahun politik 2024,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Antoninho memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Binkom yang digelar di Kabupaten Pidie.
”Kami berharap melalui kegiatan ini dapat membangun sinergitas dan kerja sama yang integratif antara TNI AD, Polri, pemda dan seluruh komponen masyarakat sehingga terwujud keterpaduaan yang optimal untuk mencegah konflik sosial di wilayah Kabupaten Pidie Aceh Barat Daya," katanya.
Dialog interaktif pemantapan nilai-nilai wawasan Kebangsaan ini, kata dia, juga diharapkan dapat mewujudkan kesadaran tentang bagaimana cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan Tanah Air-nya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
“Ini adalah komponen yang paling mendasar bagi bangsa Indonesia, yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia khususnya di daerah Pidie agar tidak terprovokasi dengan isu hoaks dan propaganda dari pihak tertentu yang ingin mendisintergrasi bangsa,” tegasnya.
Brigjen TNI Antoninho menilai, masyarakat Pidie sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan berpandangan positif. Hal itu terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber cukup kritis, akademis, realistis dan berwawasan luas, sebagai wujud cinta Tanah Air.
“Peserta Binkom mengaku kegiatan ini sangat penting di era Revolution Industry 4.0 dan Society 5.0 yang menuntut untuk mengetahui secara aktual tentang global, regional situation, dan national situation. Termasuk local situation, geopolitic and geostrategy saat ini yang mana sangat rentan dengan isu-isu negatif yang berupaya untuk memecah belah bangsa Indonesia melalui media sosial di internet, media massa dan media elektronik,” ucapnya.
Kegiatan pembinaan komunikasi (Binkom) yang digelar di Aula Oproom Pemda Kabupaten Pidie ini mengusung tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial”.
Dialog tersebut diikuti 300 peserta yang terdiri dari Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda serta organisasi masyarakat dan mahasiswa dari Pidie dan Pidie jaya.
Hadir dalam dialog tersebut Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel. Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva dari Mabesad dan Kakan Kesbangpol Sabang Wahidin dari pemerintah daerah (pemda) setempat.
Waasintel Kasad Bidang Jemen Intel. Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva menjelaskan, dialog interaktif ini merupakan program Sapan 1 Staf Intelijen Angkatan Darat (Sintelad). Tujuannya untuk mencegah konflik sosial di wilayah teritorial Pidie.
“Kegiatan Binkom kerap dilaksanakan diseluruh Kodim di Indonesia sebagai upaya dalam membantu pemerintah daerah mencegah dan meredam potensi konflik sosial baik konflik horizontal maupun konflik vertikal yang kemungkinan bakal terjadi di wilayah Pidie dan Pidie jaya di tahun politik 2024,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Antoninho memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Binkom yang digelar di Kabupaten Pidie.
”Kami berharap melalui kegiatan ini dapat membangun sinergitas dan kerja sama yang integratif antara TNI AD, Polri, pemda dan seluruh komponen masyarakat sehingga terwujud keterpaduaan yang optimal untuk mencegah konflik sosial di wilayah Kabupaten Pidie Aceh Barat Daya," katanya.
Dialog interaktif pemantapan nilai-nilai wawasan Kebangsaan ini, kata dia, juga diharapkan dapat mewujudkan kesadaran tentang bagaimana cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan Tanah Air-nya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
“Ini adalah komponen yang paling mendasar bagi bangsa Indonesia, yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia khususnya di daerah Pidie agar tidak terprovokasi dengan isu hoaks dan propaganda dari pihak tertentu yang ingin mendisintergrasi bangsa,” tegasnya.
Brigjen TNI Antoninho menilai, masyarakat Pidie sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan berpandangan positif. Hal itu terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber cukup kritis, akademis, realistis dan berwawasan luas, sebagai wujud cinta Tanah Air.
“Peserta Binkom mengaku kegiatan ini sangat penting di era Revolution Industry 4.0 dan Society 5.0 yang menuntut untuk mengetahui secara aktual tentang global, regional situation, dan national situation. Termasuk local situation, geopolitic and geostrategy saat ini yang mana sangat rentan dengan isu-isu negatif yang berupaya untuk memecah belah bangsa Indonesia melalui media sosial di internet, media massa dan media elektronik,” ucapnya.
(hri)