Ekonomi Jabar Anjlok, Ridwan Kamil Minta Belanja Rutin Dimaksimalkan

Kamis, 06 Agustus 2020 - 21:14 WIB
loading...
Ekonomi Jabar Anjlok, Ridwan Kamil Minta Belanja Rutin Dimaksimalkan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginstruksikan jajarannya untuk mengoptimalkan belanja rutin Pemprov Jabar, agar kondisi perekonomian Jabar segera membaik. SINDOnews/Agung
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginstruksikan jajarannya untuk mengoptimalkan belanja rutin Pemprov Jabar, agar kondisi perekonomian Jabar segera membaik.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil menyikapi kondisi ekonomi Jabar triwulan II yang terkontraksi cukup dalam mencapai 5,98 persen. Dia berharap, lewat optimalisasi belanja rutin, kondisi perekonomian Jabar tidak kembali anjlok.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, investasi, ekspor, daya beli, dan belanja pemerintah menjadi penentu pertumbuhan ekonomi. Saat ini, kata dia, di luar belanja pemerintah, api ekonomi itu telah padam akibat pandemi COVID-19.

Dia mengaku, sudah mengeluarkan instruksi agar belanja daerah dioptimalkan. Namun, upaya tersebut tidak maksimal mengingat belanja daerah umumnya menggunakan mekanisme lelang dan pembayaran biasanya dilakukan di bulan Oktober, November, hingga Desember.

"Jadi, yang bisa kami belanjakan hanya belanja rutin, maka saya perintahkan rapatnya di hotel aja, beli-beli di restoran kan gitu ya, pakai transportasi umum supaya ekonomi jalan," jelas Kang Emil saat menerima kunjungan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020).

Kang Emil juga mengakui, pihaknya telah bekerja keras mengoptimalkan penyerapan anggaran. Meski begitu, hasil yang diharapkan tidak bisa memenuhi ekspektasi karena prosedur belanja pemerintah tidak sesederhana yang dibayangkan.

"Jadi kesimpulan saya, sekarang ngobrol ke banyak menteri duit itu banyak, tapi menggelontorkan supaya terserap sekarang menjadi tantangan kita bersama, kira-kira begitu," imbuhnya.

Kang Emil berharap, dalam tiga bulan ke depan, kondisi ekonomi Indonesia, termasuk Jabar tumbuh positif, sehingga Indonesia tidak masuk ke dalam jurang resesi.

"Jangan sampai tiga bulan berikut kita minus, jangan resesi seperti Singapura, Korea Selatan, Uni Eropa, dan lain-lain, makanya kita push," katanya. (Baca: Putra Mahkota Cirebon: Pengukuhan Raden Raharjo Djali Tidak Sah)

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Dyah Anugrah Kuswardhani mengatakan, ekonomi Jabar teknokrasi cukup dalam menjadi -5,98% year on year (yoy) atau turun dari 2,73 dari periode sebelumnya.

"Artinya, dampak ekonomi akibat COVID ini sangat dirasakan terhadap kondisi ekonomi Jabar. Catatan kami, sejak 2016, ini paling rendah," kata Dyah di Bandung, Rabu (5/8/2020). agung bakti sarasa
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1022 seconds (0.1#10.140)