Di Hadapan Masyarakat DIY, Ganjar: Jogja Adalah Kota Penting

Kamis, 16 November 2023 - 19:47 WIB
loading...
A A A
Di mana saat itu rakyat Indonesia sedang dibelenggu dengan pemerintah yang otoriter, media diberangus dan rakyat tidak boleh berkumpul sehingga muncullah reformasi.

"Sultan pun ikut berjuang di ranah publik. Saat itu masyarakat marah pada situasi KKN dan Pemerintah sentralitas bukan otonomi daerah. Hingga akhirnya bisa berubah seperti sekarang ini," tambahnya.

Namun saat ini rakyat kembali menghadapi masalah seperti sembako mahal, pupuk mahal dan korupsi kembali mengemuka. Dan kini sejarah memanggil kembali untuk hadir dan menuntaskan itu semua

"Dari waktu ke waktu pemerintah sebenarnya telah memperbaiki. Dan rakyat itu ingin dituntaskan, itu PR bersama-sama," tambahnya.

Dia menandaskan jika keinginan rakyat tidak bisa dibendung apapun nanti akan sampai juga. Seperti air mengalir pasti suatu saat menjangkau muara.

Namun dia menandaskan agar masyarakat tidak menyalahi aturan untuk meraih kemenangan tersebut.

Oleh karena itu, dia meminta kepada Tim Pemenangan Daerah untuk membuatkan buku kecil untuk dibagikan kepada tim. Tujuannya agar tim pemenangan tidak melanggar aturan. Seperti ketika memasang gambar itu di mana yang boleh.

"Kalau ada mengganggu laporkan. Saya yakin Bawaslu akan netral. Polisi TNI akan netral," tandasnya.

Hari ini, lanjutnya, masyarakat butuh lapangan pekerjaan yang banyak, investai dipermudah. Oleh karenanya pemerintah harus membangun enterpreunuer-enterprenuer. Dan itu semua bisa dibangun jika SDM bagus yang dapat tercipta melalui pendidikan murah dan berkualitas.

"Pemerintah harus bersih, agar semua itu terwujud," tegasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)