Marak Kasus Stunting, Jawa Tengah Waspadai Konsumsi Kental Manis

Rabu, 15 November 2023 - 18:25 WIB
loading...
A A A
Dalam kesempatan itu, PP Aisyiyah dan YAICI juga berkesempatan memaparkan hasil temuan lapangan terhadap keluarga dengan anak stunting yang dilakukan di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Pada umumnya anak balita yang terindikasi stunting memiliki kebiasaan jajan sembarangan serta pola asuh orang tua yang tidak paham akan gizi yang baik untuk anak.

Pada beberapa kasus temuan, orang tua lebih memilih untuk membiarkan anak jajan pangan instan tinggi kandungan garam, gula, dan lemak (GGL) di warung terdekat seperti kental manis, es teh dan snack-snack murah karena anggapan “yang penting makan” dari orang tua. Akibatnya, anak memiliki perilaku makan yang buruk.

Koordinator Divisi Pemberdayaan Masyarakat Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Dr Ekorini Listiowati menekankan bahwa sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia siap ikut andil dan turut berkontribusi bersama pemerintah Jawa Tengah untuk memperkuat edukasi pengentasan stunting dan kental manis.

Pihaknya akan menggerakan kader dari wilayah, cabang hingga ranting untuk melakukan pendampingan dan monitoring pemberian PMT di wilayah Jawa Tengah agar tepat guna.

“Kami, sebagai organisasi perempuan terbesar yang ada dari tingkat pusat, wilayah, cabang hingga ranting siap membantu dan menggerakan kader-kader terbaik kami untuk memperkuat, turut andil dan berkontribusi bersama pemerintah khususnya Jawa Tengah untuk pengentasan stunting,” tegas Rini.

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan pihaknya juga menemukan permasalahan monitoring pada program makanan tambahan (PMT). Monitoring PMT ini harus diperhatikan pemerintah agar jangan sampai bantuan yang diberikan meski tepat sasaran tapi tidak tepat guna.

Di antaranya seperti tidak dikonsumsi oleh anak, melainkan orang tua, hingga diberikan pada tetangga atau anggota keluarga lain.

“Tugas pemerintah dan kita semua selanjutnya setelah PMT terdistribusi adalah memastikan agar PMT tersebut dikonsumsi,” tegas Arif.

Lebih lanjut, Arif juga mengatakan bahwa edukasi tentang pengentasan stunting dan peruntukan kental manis juga tetap harus berjalan beriringan dengan pemberian PMT.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8112 seconds (0.1#10.140)