Beri Dukungan Upacara Sakral Pengukuhan Sulinggih, Ini Harapan Perindo Bali
loading...
A
A
A
BANGLI - Ida Pandita Mpu Wiradnyananda, dan Ida Pandita Mpu Stri Wiradnyananda, resmi menjadi sulinggih setelah melalui upacara sakral Apodgala Dwijati. Upacara suci untuk pengukuhan sulinggih ini, mendapatkan dukungan penuh dari DPW Partai Perindo Bali.
Sekretaris DPW Partai Perindo Bali, I Nyoman Widana yang hadir langsung dalam upacara sakral tersebut, sangat mengapresasi dan mendukung upacara untuk penobatan sulinggih. "Setelah Ida Bhawati menjadi sulinggih, diharapkan bisa mengabdi kepada umat Hindu yang ada di Desa Taman Bali, Kabupaten Bangli, dan seluruh Bali," ungkapnya.
Upacara suci tersebut, digelar bertepatan dengan Rahina Tilem Kalima. Prosesi sakral untuk menjadi seorang sulinggih ini, dipimpin atau dipuput tiga sulinggih, yakni Nabe Napak Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Sattwikananda, Nabe Waktra Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Arcahyananda, dan Nabe Saksi Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Budha Daksa Darmayoga Manuaba.
Ida Bhawati Pasek I Ketut Sudiana, dan Ida Bhawati istri Pasek Ni Nyoman Murariani menjalani prosesi mediksa untuk menjadi sulinggih, yang menjadi satu-kesatuan dengan upacara suci Apodgala Dwijati.
Semeton Pasek Tatar Taman Bali sudah mulai berdatangan ke Griya Nataran Taman Bali, sejak Minggu (12/11/2023) untuk menyaksikan prosesi upacara Rsi Yadnya Munggah Padiksaan Apodgala Dwijati Ida Bhawati Pasek I Ketut Sudiana, dan Ida Bhawati Istri Pasek Ni Nyoman Murariani.
Sebelum melakulan prosesi ini, kedua Ida Bhawati terlebih dahulu harus melengkapi persyaratan administrasi, serta mendapat persetujuan dari PHDI yang ditandai dengan pemasangan pin.
Ketua panitia upacara, I Wayan Soma mengatakan, rangkaian upacara ini sudah dilakukan sejak awal November yang dimulai dengan diksa pariksa di PHDI Kabupaten Bangli, kemudian Masuda Bumi, membangun griya, mendem panca datu, dan rsi gana.
"Puncak upacaranya, adalah upacara Apodgala Dwijati, berupa prosesi mediksa untuk menjadi sulinggih yang diawali dengan melukat, seda raga, sebelum akhirnya dinobatkan menjadi sulinggih," ungkap Soma.
Lihat Juga: Partai Perindo Gelar Konsolidasi dan Temu Kader se-Sultra Menangkan Pilkada Kota Kendari
Sekretaris DPW Partai Perindo Bali, I Nyoman Widana yang hadir langsung dalam upacara sakral tersebut, sangat mengapresasi dan mendukung upacara untuk penobatan sulinggih. "Setelah Ida Bhawati menjadi sulinggih, diharapkan bisa mengabdi kepada umat Hindu yang ada di Desa Taman Bali, Kabupaten Bangli, dan seluruh Bali," ungkapnya.
Upacara suci tersebut, digelar bertepatan dengan Rahina Tilem Kalima. Prosesi sakral untuk menjadi seorang sulinggih ini, dipimpin atau dipuput tiga sulinggih, yakni Nabe Napak Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Sattwikananda, Nabe Waktra Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Arcahyananda, dan Nabe Saksi Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Budha Daksa Darmayoga Manuaba.
Ida Bhawati Pasek I Ketut Sudiana, dan Ida Bhawati istri Pasek Ni Nyoman Murariani menjalani prosesi mediksa untuk menjadi sulinggih, yang menjadi satu-kesatuan dengan upacara suci Apodgala Dwijati.
Semeton Pasek Tatar Taman Bali sudah mulai berdatangan ke Griya Nataran Taman Bali, sejak Minggu (12/11/2023) untuk menyaksikan prosesi upacara Rsi Yadnya Munggah Padiksaan Apodgala Dwijati Ida Bhawati Pasek I Ketut Sudiana, dan Ida Bhawati Istri Pasek Ni Nyoman Murariani.
Sebelum melakulan prosesi ini, kedua Ida Bhawati terlebih dahulu harus melengkapi persyaratan administrasi, serta mendapat persetujuan dari PHDI yang ditandai dengan pemasangan pin.
Ketua panitia upacara, I Wayan Soma mengatakan, rangkaian upacara ini sudah dilakukan sejak awal November yang dimulai dengan diksa pariksa di PHDI Kabupaten Bangli, kemudian Masuda Bumi, membangun griya, mendem panca datu, dan rsi gana.
"Puncak upacaranya, adalah upacara Apodgala Dwijati, berupa prosesi mediksa untuk menjadi sulinggih yang diawali dengan melukat, seda raga, sebelum akhirnya dinobatkan menjadi sulinggih," ungkap Soma.
Lihat Juga: Partai Perindo Gelar Konsolidasi dan Temu Kader se-Sultra Menangkan Pilkada Kota Kendari
(eyt)