Ribuan Burung Pipit Mati Mendadak di Karangasem Bali

Senin, 25 September 2017 - 20:49 WIB
Ribuan Burung Pipit Mati Mendadak di Karangasem Bali
Ribuan Burung Pipit Mati Mendadak di Karangasem Bali
A A A
KARANGASEM - Ribuan burung pipit mati secara tiba-tiba, di halaman gudang Dinas PUPR, Karangasem, pada Senin (25/9/2017) sekira pukul 08.00 Wita. Sementara itu pohon kepah tempat burung pipit tersebut berkumpul juga tiba-tiba daunnya mulai mengering tanpa sebab yang jelas.

Berdasarkan data yang dihimpun sebagian besar dari burung pipit ini mati juga ditemukan saat sekarat di kolong-kolong alat berat di gudang Dinas PUPR.

Salah seorang staf di Dinas PUPR, Wayan Darmaji mengatakan, saat itu dirinya berniat untuk memarkir mobil truk engkel di gudang. Namun begitu akan masuk kehalaman gudang dia dihentikan oleh rekan-rekannya yang lainnya.

“Saya sempat dihentikan oleh teman-teman ndak dikasih masuk. Katanya ada ribuan burung yang mati dan berserakan dihalaman dibawah pohon kepah," katanya.

Saat itu pun dia lalu turun dari mobil truk yang dikemudikannya itu karena penasaran dan langsung berjalan kehalaman gudang.

"Memang benar di halaman ada ribuan bangkai burung. Saat itu langsung dikumpulkan dan dikubur," jelasnya.

Dia mengatakan, sejumlah warga menduga jika kematian ribuan burung yang secara misterius itu ada kaitannya dengan meningkatnya suhu udara dan kontaminasi udara dengan belerang menyusul status Gunung Agung yang berada pada level awas.

Termasuk terlihatnya kepulan asap dengan ketinggian 200 meter diatas permukaan dinding kawah Gunung Agung. Namun dugaan warga atas penyebab kematian burung tersebut belum bisa terkonfirmasi karena harus ada penelitian dari para ahli.

Fenomena matinya ribuan burung secara mendadak ini menjadi perhatian publik, dimana warga yang mendapat kabar terkait kejadian ini berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan secara langsung kejadian aneh tersebut.

“Sudah banyak yang dikubur pak. Tadi ada ribuan yang mati, halaman ini sampai penuh," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7377 seconds (0.1#10.140)