Pegawai Positif COVID-19, Dinkes Blitar di-Lockdown
loading...
A
A
A
BLITAR - Satu orang pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 . Pada saat yang sama empat orang aparatur sipil negara (ASN) di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Dulu Humas dan Protokol) juga dinyatakan positif COVID-19 .
(Baca juga: 4 ASN Protokol Positif COVID-19, Bupati Blitar: Saya Negatif )
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Kuspardani, dengan adanya satu kasus positif, Dinkes Kabupaten Blitar, langsung mengambil langkah lockdown. "Ada satu di lingkungan kita yang positif. Kita sudah bicarakan dengan pimpinan. Hari ini kita masuk terakhir. Mulai besok dilakukan sterilisasi. Istilahnya lockdown," ujar Kuspardani kepada wartawan Rabu (5/8/2020).
Lockdown di Kantor Dinkes berlangsung mulai Kamis (6/8/2020) hingga Minggu (9/8/2020). "Senin (10/8/2020) sudah masuk lagi," tambah Kuspardani. Selama lockdown, sebanyak 80 pegawai dinkes diminta berada di rumah. Mereka disarankan bekerja dari rumah. Sementara di kantor yang disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.
Kuspardani mengatakan, masih menempat 2-3 orang pegawai di kantor. Mereka akan ditugaskan khusus untuk menangani pelayanan administrasi. "Kebetulan pegawai ini sebelumnya bekerja di belakang. Jadinya aman," terang Kuspardani menjelaskan.
Terkait rapid test dan swab test yang akan dilakukan massal, menurut Kuspardani, Gugus Tugas COVID-19 masih mencari skema yang pas. Masih dicari, apakah swab test hanya untuk kategori F1, yakni orang yang berkontak erat dengan pasien positif COVID-19 , atau berlaku semuanya. Yakni artinya kategori F2, yakni orang yang berkontak erat dengan F1 juga perlu diswab atau cukup menjalani rapid test.
(Baca juga: Polda Sumsel Musnahkan 878 Senpi dan 331 Sajam Ilegal )
Rapid dan swab test massal rencananya di mulai Rabu (5/8/2020) ini. Tracing terhadap pegawai yang dinyatakan positif juga masih berjalan. Sampai sejauh ini, terang Kuspardani, belum diketahui pasti dari mana yang bersangkutan bisa terpapar COVID-19 . "Ini masih dibahas," papar Kuspardani.
Sementara terkait adanya empat orang pegawai (ASN) di lingkungan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan yang juga positif COVID-19 , Kuspardani mengataka pimpinan (Bagian Protokol dan Komunikasi) untuk sementara diambil alih Kepala Dinas PUPR.
Yang bersangkutan sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala Bagian Protokol dan Komunikasi. Sebab saat ini di lingkungan Bagian Protokol dan Komunikasi masih berkonsentrasi dilakukan rapid test dan swab test. "Untuk sementara diambil alih Kepala PUPR," pungkas Kuspardani.
(Baca juga: Miris, Ayah di Flores Timur Tega Bunuh 2 Anak Kandungnya )
Bupati Blitar, Rijanto mengatakan, para pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19 berstatus sebagai orang tanpa gejala. Semuanya sudah menjalani isolasi. "Semuanya sudah diisolasi," ujarnya. Terkait rapid dan swab test massal menurut Rijanto memang harus dilakukan.
Semua yang berkontak erat dengan pasien positif harus dipastikan kesehatannya. Rijanto juga mengatakan dirinya minggu lalu juga sudah melakukan swab test. Termasuk juga semua anggota keluarganya, ikut melakukan swab test. Hasilnya, kata Rijanto negatif.
Karenanya meskipun bagian protokol yang diketahui terpapar COVID-19 memiliki tugas mengikuti kemanapun kepala daerah berkegiatan, Rijanto menegaskan dirinya belum perlu menjalani swab test ulang. "Saya kira saya belum perlu swab test ulang. Saya sudah diswab dan hasilnya negatif," tegasnya.
Tercatat hingga 4 Agustus 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar secara akumulatif sebanyak 207 kasus. Perinciannya, 12 orang meninggal dunia, 127 orang sembuh dan 80 orang masih menjalani observasi.
(Baca juga: 4 ASN Protokol Positif COVID-19, Bupati Blitar: Saya Negatif )
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Kuspardani, dengan adanya satu kasus positif, Dinkes Kabupaten Blitar, langsung mengambil langkah lockdown. "Ada satu di lingkungan kita yang positif. Kita sudah bicarakan dengan pimpinan. Hari ini kita masuk terakhir. Mulai besok dilakukan sterilisasi. Istilahnya lockdown," ujar Kuspardani kepada wartawan Rabu (5/8/2020).
Lockdown di Kantor Dinkes berlangsung mulai Kamis (6/8/2020) hingga Minggu (9/8/2020). "Senin (10/8/2020) sudah masuk lagi," tambah Kuspardani. Selama lockdown, sebanyak 80 pegawai dinkes diminta berada di rumah. Mereka disarankan bekerja dari rumah. Sementara di kantor yang disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.
Kuspardani mengatakan, masih menempat 2-3 orang pegawai di kantor. Mereka akan ditugaskan khusus untuk menangani pelayanan administrasi. "Kebetulan pegawai ini sebelumnya bekerja di belakang. Jadinya aman," terang Kuspardani menjelaskan.
Terkait rapid test dan swab test yang akan dilakukan massal, menurut Kuspardani, Gugus Tugas COVID-19 masih mencari skema yang pas. Masih dicari, apakah swab test hanya untuk kategori F1, yakni orang yang berkontak erat dengan pasien positif COVID-19 , atau berlaku semuanya. Yakni artinya kategori F2, yakni orang yang berkontak erat dengan F1 juga perlu diswab atau cukup menjalani rapid test.
(Baca juga: Polda Sumsel Musnahkan 878 Senpi dan 331 Sajam Ilegal )
Rapid dan swab test massal rencananya di mulai Rabu (5/8/2020) ini. Tracing terhadap pegawai yang dinyatakan positif juga masih berjalan. Sampai sejauh ini, terang Kuspardani, belum diketahui pasti dari mana yang bersangkutan bisa terpapar COVID-19 . "Ini masih dibahas," papar Kuspardani.
Sementara terkait adanya empat orang pegawai (ASN) di lingkungan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan yang juga positif COVID-19 , Kuspardani mengataka pimpinan (Bagian Protokol dan Komunikasi) untuk sementara diambil alih Kepala Dinas PUPR.
Yang bersangkutan sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala Bagian Protokol dan Komunikasi. Sebab saat ini di lingkungan Bagian Protokol dan Komunikasi masih berkonsentrasi dilakukan rapid test dan swab test. "Untuk sementara diambil alih Kepala PUPR," pungkas Kuspardani.
(Baca juga: Miris, Ayah di Flores Timur Tega Bunuh 2 Anak Kandungnya )
Bupati Blitar, Rijanto mengatakan, para pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19 berstatus sebagai orang tanpa gejala. Semuanya sudah menjalani isolasi. "Semuanya sudah diisolasi," ujarnya. Terkait rapid dan swab test massal menurut Rijanto memang harus dilakukan.
Semua yang berkontak erat dengan pasien positif harus dipastikan kesehatannya. Rijanto juga mengatakan dirinya minggu lalu juga sudah melakukan swab test. Termasuk juga semua anggota keluarganya, ikut melakukan swab test. Hasilnya, kata Rijanto negatif.
Karenanya meskipun bagian protokol yang diketahui terpapar COVID-19 memiliki tugas mengikuti kemanapun kepala daerah berkegiatan, Rijanto menegaskan dirinya belum perlu menjalani swab test ulang. "Saya kira saya belum perlu swab test ulang. Saya sudah diswab dan hasilnya negatif," tegasnya.
Tercatat hingga 4 Agustus 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar secara akumulatif sebanyak 207 kasus. Perinciannya, 12 orang meninggal dunia, 127 orang sembuh dan 80 orang masih menjalani observasi.
(eyt)