Gus Ali Gondrong: Ganjar-Mahfud Sosok Paling Tepat untuk Indonesia 2024
loading...
KH Mohammad Ali Shodiqin atau Gus Ali Gondrong atau Abah Ali saat mengisi Sholawat Kebangsaan di hadapan puluhan ribu jemaah di Wonosobo, Jawa Tengah. Foto/Istimewa
A
A
A
WONOSOBO - Sosok Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai merupakan pasangan capres-cawapres paling tepat untuk Indonesia 2024 mendatang. Sebab, pasangan ini dinilai paling tegas dan sosok yang dibutuhkan untuk mengatasi korupsi dan radikalisme.
Hal tersebut diungkapkan oleh Drs. K.H Mohammad Ali Shodiqin atau akrab disapa Gus Ali Gondrong atau Abah Ali usai mengisi Sholawat Kebangsaan di hadapan puluhan ribu jemaah di Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (24/10/2023) malam.
”Indonesia butuh wong sing galak karena satu sudah darurat koruptor, darurat maling. Orang sing klemak klemek, sing teges,” ucap Gus Ali Gondrong di halaman Taman Sindoro Sumbing, Desa Revo, Kecamatan Kertek Wonosobo.
”Yang kedua darurat radikal, ati-ati. Jangan sampai radikal menguasai Indonesia, jaga NKRI,” tambahnya.
Puluhan ribu jemaah mafia sholawat berasal dari daerah di Jawa Tengah ini larut dalam lantunan sholawat mengikuti alunan grup hadroh Semut Ireng Semarang. Tak kurang dua puluh lagu dibawakan Gus Ali Gondrong membuat suasana dingin di Wonosobo menjadi hilang.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ali Gondrong menyebut bahwa memasuki tahun politik, sholawat yang bersifat menyejukkan sangat diperlukan untuk mendinginkan suasana.
”Kita ini sudah banyak kena virus virus sumbu pendek, kadang belum tau kadang sudah memvonis, belum paham tapi sudah menilai, jangan sampai seperti itu. Kita dikasih akal, dikasih hati sama Allah, gabunglah,” sambungnya.
Tensi politik acap kali menyebabkan terjadinya potensi disintegrasi antaranak bangsa karena perbedaan pandangan maupun pilihan politik. ”Sing rukun geh, beda pilihan itu biasa, makanya misi mafia sholawat misi saduluran salawase, kita bersaudara selamanya," imbuhnya.
Gus ali meminta, para jemaah secara khusus dan masyarakat umumnya untuk dapat memilih sesuai hati nurani masing-masing. Namun, dirinya telah memantapkan diri mendukung pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Pasangan itu dianggap mampu merampungkan isu-isu bangsa yang dianggap tengah dalam kondisi krisis yakni masih maraknya praktik koruptor hingga isu radikalisme. ”Mereka memiliki latar belakang sebagai warga Nahdliyin, berintegritas dan sangat tegas,” tandasnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Drs. K.H Mohammad Ali Shodiqin atau akrab disapa Gus Ali Gondrong atau Abah Ali usai mengisi Sholawat Kebangsaan di hadapan puluhan ribu jemaah di Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (24/10/2023) malam.
”Indonesia butuh wong sing galak karena satu sudah darurat koruptor, darurat maling. Orang sing klemak klemek, sing teges,” ucap Gus Ali Gondrong di halaman Taman Sindoro Sumbing, Desa Revo, Kecamatan Kertek Wonosobo.
”Yang kedua darurat radikal, ati-ati. Jangan sampai radikal menguasai Indonesia, jaga NKRI,” tambahnya.
Puluhan ribu jemaah mafia sholawat berasal dari daerah di Jawa Tengah ini larut dalam lantunan sholawat mengikuti alunan grup hadroh Semut Ireng Semarang. Tak kurang dua puluh lagu dibawakan Gus Ali Gondrong membuat suasana dingin di Wonosobo menjadi hilang.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ali Gondrong menyebut bahwa memasuki tahun politik, sholawat yang bersifat menyejukkan sangat diperlukan untuk mendinginkan suasana.
”Kita ini sudah banyak kena virus virus sumbu pendek, kadang belum tau kadang sudah memvonis, belum paham tapi sudah menilai, jangan sampai seperti itu. Kita dikasih akal, dikasih hati sama Allah, gabunglah,” sambungnya.
Tensi politik acap kali menyebabkan terjadinya potensi disintegrasi antaranak bangsa karena perbedaan pandangan maupun pilihan politik. ”Sing rukun geh, beda pilihan itu biasa, makanya misi mafia sholawat misi saduluran salawase, kita bersaudara selamanya," imbuhnya.
Gus ali meminta, para jemaah secara khusus dan masyarakat umumnya untuk dapat memilih sesuai hati nurani masing-masing. Namun, dirinya telah memantapkan diri mendukung pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Pasangan itu dianggap mampu merampungkan isu-isu bangsa yang dianggap tengah dalam kondisi krisis yakni masih maraknya praktik koruptor hingga isu radikalisme. ”Mereka memiliki latar belakang sebagai warga Nahdliyin, berintegritas dan sangat tegas,” tandasnya.
(ams)
Lihat Juga :
