5 Terduga Teroris Ingin Ledakkan Bom di Istana Negara dan Mako Brimob

Selasa, 15 Agustus 2017 - 17:20 WIB
5 Terduga Teroris Ingin Ledakkan Bom di Istana Negara dan Mako Brimob
5 Terduga Teroris Ingin Ledakkan Bom di Istana Negara dan Mako Brimob
A A A
BANDUNG - Lima terduga teroris yang dibekuk di tiga tempat di Kota Bandung pada Selasa (15/8/2017) dari pukul 06.00 hingga 09.30 WIB, berencana meledakkan bom kimia di Istana Negara dan Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta. Selain itu, mereka juga mengincar anggota Polri.

“Tiga target itu diketahui berdasarkan pengakuan salah satu tersangka kepada petugas. Mereka berencana meledakkan bom kimia pada akhir Agustus 2017 ini. Bagi mereka, bulan Agustus ini sakral sehingga dipilih untuk menyerang anggota kepolisian dan pemerintah yang mereka anggap sebagai thogut. Jadi mereka tidak merencanakan teror khusus pada 17 Agustus,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di lokasi penggeledahan, Kampung Jajaway RT 07/18, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa (15/8/2017) sore.

Yusri mengemukakan, lima terduga teroris yang dibekuk di Kampung Jajaway dan Kiaracondong, Kota Bandung ini, Young alias Abu Nakir Shaab (19), Adilatur Rahman (19), Anggi alias Khanza alias Kusuma Wardana (24), M Sulton Hakim (29), dan Rahman alias Idan (24), merupakan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya. Dari lima terduga, dua merupakan warga Bandung sedangkan tiga lainnya berasal dari Sumenep Jawa Timur; Klaten, Jawa Tengah; dan Padang, Sumatera Barat.

Mereka, ujar Yusri, mendapat doktrin radikal dari blog milik Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang menjadi anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kelompok ini juga belajar membuat bom dari blog Bahrun Naim. Bom kimia yang mereka buat sangat dampaknya. Meskipun ledakannya tak terlalu besar, dampaknya sangat mematikan. Orang yang terkena bom kimia ini akan hangus terbakar. Bahkan, jika terhirup, akan merusak organ dalam. Bom ini diledakkan dari jarak jauh menggunakan remote control.

Yusri menambahkan, bom kimia ini jenis baru. Berbeda dengan bom panci yang isinya gotri dan paku. Radius ledakan bom kimia tersebut tergantung kepada besaran bom yang dibuat. “Setelah dilakukan olah TKP dan penggeledahan oleh tim Inafis dan Gegana Brimob Polda Jabar, kami temukan sejumlah bahan kimia dalam jumlah besar. Baunya sangat menyengat. Anggota saja wajahnya langsung memerah meski baru sedikit mencium baunya. Karena itu selama penggeledahan dan pengamanan bahan bom itu, petugas menggunakan masker oksigen,” ujar Yusri.

Yusri menuturkan, bahan-bahan kimia tersebut diperoleh kelompok ini dari beberapa toko kimia di Kota Bandung. “Berdasarkan penelusuran, mereka pernah berniat membeli salah satu bahan kimia tapi batal karena harus meinggalkan KTP. Kemudian mereka mencari bahan bom tersebut ke toko bahan kimia lain,” tutur dia.

Kelompok Young Cs, ungkap Yusri, memiliki hubungan dengan kasus bom panci di Sekejati, Buahbatu dengan tersangka Agus Wiguna (22). Bahkan Young dan Ramdan alias Idan diketahui mengajarkan kepada Agus cara membuat bom panci. “Kelompok Young berbeda dengan terduga teroris yang ditangkap di Tanjungsari, Sumedang. Yang di Sumedang berkaitan dengan kelompok yang meledakkan bom panci di Kampung Melayu, Jakarta” ungkap Yusri.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5353 seconds (0.1#10.140)