Sadar Wisata 5.0, Pelaku Pariwisata Diingatkan Pentingnya Kolaborasi

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 21:18 WIB
loading...
Sadar Wisata 5.0, Pelaku...
Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 dilaksanakan di Jagalan, Bantul, DIY. Foto/Ist
A A A
BANTUL - Desa wisata di Bantul dan Magelang di wilayah Borobudur Yogyakarta Prambanan (BYP) menjadi lokasi terakhir Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 yang berlangsung sejak 2022. Kegiatan ini menjadi bagian dalam rangkaian yang telah dilaksanakan di 155 Desa Wisata di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).

Dimulai dari wilayah Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.



Program unggulan Kemenparekraf ini merupakan hasil kerja sama dengan Bank Dunia. Sehingga pemanfaatannya menjadi tanggung jawab bersama.

“Salah satu kunci strategis pengembangan pariwisata yang selalu ditekankan oleh pak menteri adalah pentingnya kolaborasi, yakni bekerja sama dengan pihak-pihak lain. Mengembangkan potensi desa wisata tidak bisa sendiri,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham saat membuka Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Jagalan, Bantul, DIY dikutip Jumat (13/10/2023).

Pentingnya kerja sama berbagai pihak, lanjut Diah, berbentuk kolaboraksi pentahelix melibatkan 5 komponen, mulai dari kalangan akademisi, bisnis/industri, pemerintah, komunitas, serta media.

"Semua pihak harus dilibatkan dalam pengembangan pariwisata," ujarnya.


Lebih lanjut, Diah mengatakan, desa-desa yang menjadi tempat pelaksanaan program ini merupakan desa wisata terpilih.

“Dari sekitar 7 ribu desa wisata, desa-desa ini adalah yang terpilih. Karena itu, saya berharap peserta bisa memanfaatkan proses pembelajarannya. Nanti kita juga akan melihat secara nyata dan konkret bagaimana tahapan untuk membangun desa wisata,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo memaparkan, dalam pengembangan pariwisata dibutuhkan spirit untuk saling memperkuat dan menghidupkan satu sama lain, tanpa mengenal batas wilayah.

“Pariwisata itu borderless (tanpa batas wilayah). Kita harus saling menguatkan, bukan melemahkan. Jangan sampai pariwisata itu saling mematikan, justru harus saling menghidupkan. Yaitu dengan kolaborasi yang ujungnya kesejahteraan masyarakat. Pariwisata bisa dikatakan itu sukses kalau dapat menyejahterakan,” ujarnya.

Putaran akhir sosialisasi Sadar Wisata 5.0 berlangsung di Kalurahan Jagalan, Bantul dan Desa Wisata Pabelan, Magelang.

Jagalan merupakan salah satu destinasi wisata sejarah dan religi, serta menjadi salah satu sentra kerajinan perak di Yogyakarta. Sedangkan Desa Wisata Pabelan menawarkan wisata alam seperti rafting, terkenal dengan kerajinan bambu, serta pembuatan jamu.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3175 seconds (0.1#10.140)