Sejarah dan Asal-usul Kendal, Kabupaten yang Dikenal sebagai Kota Santri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kendal merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah . Kabupaten ini dikenal sebagai Kota Santri karena terdapat banyak pondok pesantren, terutama di Kecamatan Kaliwungu.
Sama halnya dengan kabupaten yang lainnya, Kendal juga memiliki sejarah yang menarik untuk diulas. Adapun sejarah dan asal-usul dari kabupaten yang berbatasan dengan Kota Semarang dan Batang ini adalah sebagai berikut.
Asal-usul penamaan Kendal berasal dari sebuah pohon yaitu pohon Kendal. Pada mulanya, pohon itu tidak diketahui namanya. Namun, ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu tersebut, tiba-tiba muncul cahaya terang benderang yang dinamankan pohon Qondhali.
Setelah peristiwa persembunyian itu, pohon tersebut dinamakan dengan pohon Qondhali. Karena orang jawa tidak fasih berbahasa Arab, maka asal kata Qondhali itu menjadi Kendal yang merujuk pada suatu wilayah Kendal saat ini.
Sementara itu, setelah kehancuran Kerajaan Majapahit wilayah Kendal akhirnya berada di bawah kekuasaan Mataram. Sejarah Kabupaten Kendal bermula ketika ada seorang pemuda pekerja keras bernama Joko Bahu diangkat oleh Sultan Mataram menjadi Bupati Kendal dengan gelar Tumenggung Bahurekso.
Setelah itu, Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran 21 Oktober 1628 di Batavia, Tumenggung Bahurekso beserta dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa.
Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada 26 Agustus 1628 itu menjadi patokan lahirnya Kabupaten Kendal.
Namun, karena dirasa kurang tepat, beberapa peneliti dari universitas terkemuka di Indonesia pun mulai melakukan pengkajian di wilayah Kendal. Setelah diadakan penelitian yang mendalam, momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal dijadikan titik tolak ditetapkannya hari jadi.
Dikutip dari laman resmi pemerintahan Kendal, pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka.
Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University, Leiden, Belanda.
Sama halnya dengan kabupaten yang lainnya, Kendal juga memiliki sejarah yang menarik untuk diulas. Adapun sejarah dan asal-usul dari kabupaten yang berbatasan dengan Kota Semarang dan Batang ini adalah sebagai berikut.
Sejarah dan Asal-usul Kendal
Asal-usul penamaan Kendal berasal dari sebuah pohon yaitu pohon Kendal. Pada mulanya, pohon itu tidak diketahui namanya. Namun, ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu tersebut, tiba-tiba muncul cahaya terang benderang yang dinamankan pohon Qondhali.
Setelah peristiwa persembunyian itu, pohon tersebut dinamakan dengan pohon Qondhali. Karena orang jawa tidak fasih berbahasa Arab, maka asal kata Qondhali itu menjadi Kendal yang merujuk pada suatu wilayah Kendal saat ini.
Sementara itu, setelah kehancuran Kerajaan Majapahit wilayah Kendal akhirnya berada di bawah kekuasaan Mataram. Sejarah Kabupaten Kendal bermula ketika ada seorang pemuda pekerja keras bernama Joko Bahu diangkat oleh Sultan Mataram menjadi Bupati Kendal dengan gelar Tumenggung Bahurekso.
Setelah itu, Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran 21 Oktober 1628 di Batavia, Tumenggung Bahurekso beserta dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa.
Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada 26 Agustus 1628 itu menjadi patokan lahirnya Kabupaten Kendal.
Namun, karena dirasa kurang tepat, beberapa peneliti dari universitas terkemuka di Indonesia pun mulai melakukan pengkajian di wilayah Kendal. Setelah diadakan penelitian yang mendalam, momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal dijadikan titik tolak ditetapkannya hari jadi.
Dikutip dari laman resmi pemerintahan Kendal, pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka.
Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University, Leiden, Belanda.
(okt)