Korban Keracunan Sate Jebred Garut Sudah Diperbolehkan Pulang, 2 Masih Dirawat

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 11:50 WIB
loading...
Korban Keracunan Sate...
Tim Surveilans melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi pada kasus diduga keracunan makanan di Puskesmas Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis (12/10/2023) malam. Foto/Ist
A A A
GARUT - Sebagian besar warga Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, korban keracunan sate jebred atau sate kulit sapi yang dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Sementara dua orang lainnya masih dirawat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut menyatakan, secara keseluruhan data korban keracunan asal Garut dan Tasikmalaya pada Kamis (12/10/2023) pukul 20.00 WIB malam bertambah menjadi 54 orang. Jumlah ini terdiri dari 42 orang warga Cilawu, Kabupaten Garut, dan 12 orang warga warga Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Di Kecamatan Cilawu, 42 warga yang mengalami keracunan terdiri dari dua orang meninggal dunia, dua orang masih menjalani perawatan, dan 38 orang lainnya telah kembali ke rumah masing-masing.

"Sebanyak 42 orang diduga mengalami keracunan makanan, diantaranya dua meninggal dunia, dua masih dirawat dan 38 orang sudah dapat pulang," kata Kepala Dinkes Garut Leli Yuliani, Jumat (13/10/2023).



Sementara dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 12 orang yang terkena dampak. Ia memaparkan, dari jumlah tersebut, dua orang masih dalam perawatan dan sembilan orang telah pulang, dan satu orang meninggal.

"Bagi masyarakat yang mengalami gejala keracunan seperti diare, mual, muntah, hingga demam, dihimbau agar segera mengakses fasilitas pelayanan terdekat guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Seperti diketahui, korban yang dilarikan ke instalasi medis karena keracunan akibat mengonsumsi sate jebred terus bertambah. Jumlah warga yang meninggal pun bertambah menjadi tiga orang dari sebelumnya dua orang.

Korban meninggal terakhir adalah Risna (35), warga Kecamatan Cilawu. Sebelumnya korban meninggal tercatat dua orang yakni Mimin (61) warga Cigalontang Tasikmalaya, dan Cecep (48) warga Cilawu Garut.

Risna meninggal pada Selasa 11 Oktober 2023 pukul 02.00 WIB dini hari di RS Guntur Garut. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Risna mengalami sejumlah gejala seperti mual, muntah, diare, mencret, hingga lemas.

"Korban dibawa ke rumah sakit pada Senin karena mengalami berbagai gejala keracunan. Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada Selasa dini hari," ujar Kepala Bilang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Asep Surachman.

Diungkapkan Asep, pihak keluarga semula tidak menyadari jika kematiannya akibat keracunan hingga tidak sempat terdata. Beberapa saat kemudian keluarga baru menyadari bahwa apa yang dialami Risna ternyata sama seperti puluhan orang lain di Kecamatan Cilawu.

"Baru setelah ramai di lapangan dan media massa barulah keluarga menyadari lalu kemudian dilaporkan untuk didata," katanya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.140)