Jumlah Korban Keracunan Sate Jebred di Garut Bertambah Jadi 53 Orang

Kamis, 12 Oktober 2023 - 17:19 WIB
loading...
Jumlah Korban Keracunan Sate Jebred di Garut Bertambah Jadi 53 Orang
Bupati Garut Rudy Gunawan menjenguk warga yang mengalami keracunan usai mengonsumsi sate jebred di Puskesmas Cilawu. Foto/Ist
A A A
GARUT - Jumlah korban keracunan sate jebred atau sate kulit sapi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut , kembali bertambah. Hingga pukul 14.00 WIB Kamis (12/10/2023), jumlah korban bertambah menjadi 53 orang.

"Berdasarkan Rapid Health Assesment (RHA), sampai 12 Oktober 2023 Pukul 14.00 WIB, jumlah kasus keracunan pangan mengalami peningkatan dari awal 41 kasus menjadi 53 kasus," kata Kepala Bidang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut Asep Surachman.

Dinkes Garut juga merilis data korban meninggal yang bertambah satu orang dari sebelumnya dua orang. Korban ketiga yang meninggal diduga akibat keracunan usai mengonsunsi sate jebred merupakan seorang perempuan warga Kecamatan Cilawu bernama Risna, berusia 35 tahun.

Asep mengatakan Risna meninggal di RS Guntur pada Selasa (10/10/2023) usai dirujuk karena mengalami muntah, diare dan lemas. Ia mengungkapkan, kematian Risna yang diduga keracunan karena mengonsumsi sate jebred pun sempat tak terdata Dinkes Garut karena sebelumnya tidak disadari keluarga.



"Meninggalnya Selasa, cuma baru dilaporkan hari ini karena keluarga menganggap bahwa saat itu meninggalnya bukan karena makanan. Saat tahu ramai di lapangan dan media massa, ternyata keluarga ingat, korban juga makan," ujar Asep Surachman.

Dengan penambahan ini, total korban meninggal dunia akibat dugaan keracunan mencapai tiga orang, yakni dua orang warga Garut dan satu lainnya warga Tasikmalaya. Identitas para korban meninggal adalah Mimin (61) warga Cigalontang, Tasikmalaya, Cecep (48) warga Cilawu Garut, dan Risna (35) yang juga warga Cilawu Garut.

Menurut Asep, tim surveilans Dinkes Garut masih melakukan investigasi di lapangan untuk mengungkap akar masalah dari dugaan keracunan ini. Pihaknya, lanjut dia, berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat di Kecamatan Cilawu.

"Sampai hari ini tim surveilans masih investigasi di lapangan," ucapnya

Seperti diketahui sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pemerintah daerah akan menanggung segala biaya pengobatan bagi warga yang mengalami keracunan usai mengonsumsi sate jebred. Dipaparkannya, pengobatan para pasien di Puskesmas Cilawu dan rumah sakit pemerintah akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

"Sedangkan warga yang harus dirawat di fasilitas kesehatan swasta akan dibayar oleh Pemkab Garut melalui Layanan Terpadu Rumah Harapan Masyarakat (Lapad Ruhama)," kata Rudy Gunawan.

Sampel sate jebred sendiri telah dikirim Polisi ke laboratorium untuk diteliti. Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, aparat kepolisian akan melibatkan sejumlah pakar ahli di penyelidikan dugaan keracunan sate jebred.

"Dibutuhkan keterangan dari para ahli, jadi kita bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kematian dari beberapa warga," ungkap AKBP Rohman Yonky Dilatha.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.5283 seconds (0.1#10.140)