Awas! Kabut Asap Karhutla Bikin Jarak Pandang di Jambi hanya 200 Meter
loading...
A
A
A
MUARO JAMBI - Kabut asap akibat kebakaran lahan masih saja menyelimuti wilayah Jambi, terutama Kabupaten Muaro Jambi. Tak pelak, jarak pandang diperkirakan hanya mencapai 200 meter dan membahayakan pengendara.
Untuk menembus kabut asap yang tergolong tebal tersebut, kendaraan bermotor yang melintasi jalan nasional Jambi-Riau harus menyalakan lampu. Tidak hanya aktivitas warga di darat terganggu, tapi lalu lintas jalur Sungai Batanghari terlihat terganggu.
Sejumlah kapal dan sampan harus ekstra hati-hati mengemudikan kapalnya. Seorang sopir truk Jambi luar kota, Rudi mengaku terganggu akibat kabut asap yang kian pekat.
”Jarak pandang sopir kurang jauh. Jadi terganggu, yang biasanya 500 meter akibat kabut asap berkurang dan menjadi 200 meter,” kata Rudi saat ditemui wartawan, Senin (9/10/2023).
Dampaknya lainnya, kesehatan mereka juga terganggu. ”Kesehatan terganggu, tenggorokan terasa sakit, hidung terasa tersumbat,” ungkap Rudi.
Warga Seberang Kota Jambi, Amrullah menambahkan aktivitas mencari ikan dan menyeberang sangat terganggu. ”Kalau pagi itu kabutnya sangat tebal hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jadi sangat berbahaya,” tuturnya.
Dia berharap, pihak pemerintah bisa menuntaskan kabut asap sehingga bisa kembali normal. Sedangkan kualitas udara ISPU di Jambi masih dalam kategori tidak sehat, yakni diangka 143. Sedangkan parameter kritis udara diangka PM2.5.
Untuk menembus kabut asap yang tergolong tebal tersebut, kendaraan bermotor yang melintasi jalan nasional Jambi-Riau harus menyalakan lampu. Tidak hanya aktivitas warga di darat terganggu, tapi lalu lintas jalur Sungai Batanghari terlihat terganggu.
Sejumlah kapal dan sampan harus ekstra hati-hati mengemudikan kapalnya. Seorang sopir truk Jambi luar kota, Rudi mengaku terganggu akibat kabut asap yang kian pekat.
”Jarak pandang sopir kurang jauh. Jadi terganggu, yang biasanya 500 meter akibat kabut asap berkurang dan menjadi 200 meter,” kata Rudi saat ditemui wartawan, Senin (9/10/2023).
Dampaknya lainnya, kesehatan mereka juga terganggu. ”Kesehatan terganggu, tenggorokan terasa sakit, hidung terasa tersumbat,” ungkap Rudi.
Warga Seberang Kota Jambi, Amrullah menambahkan aktivitas mencari ikan dan menyeberang sangat terganggu. ”Kalau pagi itu kabutnya sangat tebal hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jadi sangat berbahaya,” tuturnya.
Dia berharap, pihak pemerintah bisa menuntaskan kabut asap sehingga bisa kembali normal. Sedangkan kualitas udara ISPU di Jambi masih dalam kategori tidak sehat, yakni diangka 143. Sedangkan parameter kritis udara diangka PM2.5.
(ams)