Wali Kota Susanti Pastikan Stok Beras Aman hingga Januari 2024
loading...
A
A
A
PEMATANG SIANTAR - Sorak-sorai masyarakat terdengar riuh ketika Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani tiba di Pasar Horas bersama Forkopimda Plus pada Jumat (06/10/2023). Kehadiran Susanti bersama rombongan di pasar tradisional terbesar di Kota Pematang Siantar itu guna meninjau langsung stok beras dan kestabilan harga.
Sebagai pemimpin di Kota Pematang Siantar, Susanti datang dan mendengarkan dengan seksama sejumlah saran dan masukan yang disampaikan oleh pedagang maupun pembeli. Kehadirannya menjadi magnet tersendiri bagi para pedagang dan pembeli di lokasi tersebut. Tidak sedikit pula yang ingin bersalaman dan berkomunikasi langsung dengan Susanti.
Ia juga sempat sedikit berbincangmengenai harga-harga komoditas bahan pokok yang sejauh ini masih dalam batas normal. Kepada para pemilik kios beras, ia juga berpesan agar tetap mendistribusikan beras kepada masyarakat Kota Pematang Siantar. Jangan sampai ada penimbunan barang yang dapat menimbulkan gejolak harga.
Salah seorang pemilik kios beras mengatakan bahwa sejauh ini harga beras medium terpantau berada di kisaran Rp13.200 per kilogram.
Sebelum menyambangi Pasar Horas, Susanti bersama rombongan meninjau sejumlah distributor beras di Kota Pematang Siantar. Lokasi pertama yang mereka datangi yakni kilang beras PT Sinar Marubun Jaya yang ada di Jalan DI Panjaitan Kota Pematang Siantar.
Kedatangannya pun disambut dengan baik oleh pemilik kilang Chandra Surya. Menurutnya, stok beras di Kota Pematang Siantar dapat dipastikan aman hingga Januari 2024. Chandra juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi harga beras sudah berangsur stabil, setelah sebelumnya mengalami kenaikan.
Ia pun menambahkan,kenaikan harga yang besar dipengaruhi oleh bahan baku dari petani yang mengalami kenaikan harga. Harga bahan baku mengalami kenaikan akibat kelangkaan pupuk serta kebutuhan produksi padi.
Ditambah, saat ini malah banyak petani mengalihkan fungsi lahannya dan tidak lagi menanam padi. "Sebagai dampak hasil panen tidak lagi sesuai dengan nilai produksi," ujarnya.
Setelah mendengarkan keterangan Chandra, Susanti menyampaikan tujuan kedatangannya bersama rombongan guna memastikan harga beras tidak mengalami kenaikan, serta tidak terjadi kelangkaan menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru.
Menyikapi kenaikan harga beras akibat harga pupuk mahal, Susanti mengatakan akan segara berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar mengatasi masalah tersebut dapat diatasi.
Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossi yang turut dalam kunjungan tersebut mengatakan, terkait sulitnya petani memperoleh pupuk murah yang mengakibatkan para petani beralih ke pertanian lain, tentunya patut disikapi bersama. Apalagi diketahui saat ini banyak negara mulai menghentikan ekspor beras.
"Ini tentu patut kita sikapi agar para petani kita tetap memproduksi beras, termasuk dengan mempergunakan lahan-lahan untuk produksi beras," ujarnya.
Sedangkan Kapolres Pematang Siantar yang diwakili Kanit Ekonomi Ipda Topan Ginting mengimbau para pedagang dan distributor untuk dapat menyalurkan beras dengan baik, tidak melakukan penimbunan, serta memonitor penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Usai dari PT Sinar Marubun Jaya, para rombongan selanjutnya menuju kilang padi Cahaya Baru di Jalan Kasuari Pematang Siantar. Kepada pemilik kilang, Susantiberpesan untuk mendistribusikan beras dengan baik kepada masyarakat dan tidak ada penimbunan.
Adapun rombongan yang turut mendampingi Susanti yakni Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Herbert Aruan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Johannes Sihombing, Dirut PD Pasar Horas Jaya Bolmen Silalahi, dan juga sejumlah instansi lainnya.
Adv
Sebagai pemimpin di Kota Pematang Siantar, Susanti datang dan mendengarkan dengan seksama sejumlah saran dan masukan yang disampaikan oleh pedagang maupun pembeli. Kehadirannya menjadi magnet tersendiri bagi para pedagang dan pembeli di lokasi tersebut. Tidak sedikit pula yang ingin bersalaman dan berkomunikasi langsung dengan Susanti.
Ia juga sempat sedikit berbincangmengenai harga-harga komoditas bahan pokok yang sejauh ini masih dalam batas normal. Kepada para pemilik kios beras, ia juga berpesan agar tetap mendistribusikan beras kepada masyarakat Kota Pematang Siantar. Jangan sampai ada penimbunan barang yang dapat menimbulkan gejolak harga.
Salah seorang pemilik kios beras mengatakan bahwa sejauh ini harga beras medium terpantau berada di kisaran Rp13.200 per kilogram.
Sebelum menyambangi Pasar Horas, Susanti bersama rombongan meninjau sejumlah distributor beras di Kota Pematang Siantar. Lokasi pertama yang mereka datangi yakni kilang beras PT Sinar Marubun Jaya yang ada di Jalan DI Panjaitan Kota Pematang Siantar.
Kedatangannya pun disambut dengan baik oleh pemilik kilang Chandra Surya. Menurutnya, stok beras di Kota Pematang Siantar dapat dipastikan aman hingga Januari 2024. Chandra juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi harga beras sudah berangsur stabil, setelah sebelumnya mengalami kenaikan.
Ia pun menambahkan,kenaikan harga yang besar dipengaruhi oleh bahan baku dari petani yang mengalami kenaikan harga. Harga bahan baku mengalami kenaikan akibat kelangkaan pupuk serta kebutuhan produksi padi.
Ditambah, saat ini malah banyak petani mengalihkan fungsi lahannya dan tidak lagi menanam padi. "Sebagai dampak hasil panen tidak lagi sesuai dengan nilai produksi," ujarnya.
Setelah mendengarkan keterangan Chandra, Susanti menyampaikan tujuan kedatangannya bersama rombongan guna memastikan harga beras tidak mengalami kenaikan, serta tidak terjadi kelangkaan menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru.
Menyikapi kenaikan harga beras akibat harga pupuk mahal, Susanti mengatakan akan segara berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar mengatasi masalah tersebut dapat diatasi.
Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossi yang turut dalam kunjungan tersebut mengatakan, terkait sulitnya petani memperoleh pupuk murah yang mengakibatkan para petani beralih ke pertanian lain, tentunya patut disikapi bersama. Apalagi diketahui saat ini banyak negara mulai menghentikan ekspor beras.
"Ini tentu patut kita sikapi agar para petani kita tetap memproduksi beras, termasuk dengan mempergunakan lahan-lahan untuk produksi beras," ujarnya.
Sedangkan Kapolres Pematang Siantar yang diwakili Kanit Ekonomi Ipda Topan Ginting mengimbau para pedagang dan distributor untuk dapat menyalurkan beras dengan baik, tidak melakukan penimbunan, serta memonitor penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Usai dari PT Sinar Marubun Jaya, para rombongan selanjutnya menuju kilang padi Cahaya Baru di Jalan Kasuari Pematang Siantar. Kepada pemilik kilang, Susantiberpesan untuk mendistribusikan beras dengan baik kepada masyarakat dan tidak ada penimbunan.
Adapun rombongan yang turut mendampingi Susanti yakni Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Herbert Aruan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Johannes Sihombing, Dirut PD Pasar Horas Jaya Bolmen Silalahi, dan juga sejumlah instansi lainnya.
Adv
(dsa)