Dampak Kemarau Panjang, Partai Perindo Dorong Semua Pihak Bantu Air Bersih ke Warga Sikka NTT

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 12:50 WIB
loading...
Dampak Kemarau Panjang, Partai Perindo Dorong Semua Pihak Bantu Air Bersih ke Warga Sikka NTT
Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan menyoroti kemarau panjang di Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, NTT. Foto/MPI
A A A
SIKKA - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan menyoroti kemarau panjang di Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Akibat kemarau panjang di dusun itu, ratusan warga terpaksa memanfaatkan air dari batang pisang demi memenuhi kebutuhan air sehari-hari.



Dia pun berharap pemerintah segera menolong warga kurang mampu di Sikka dengan menyalurkan air bersih.

"Mereka tentu tidak hidup sendirian, masih ada pemerintah dan sesama anak bangsa warga masyarakat di Tanah Air yang dapat menolong mereka dengan bantuan penyediaan air bersih," kata Yerry kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).



Diakuinya warga Sikka terpaksa memanfaatkan air dari batang pisang sebagai bentuk survival, cara untuk bertahan hidup.

Karena itu, Yerry--yang juga merupakan Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara ini-- meminta pemerintah, lembaga non-pemerintah dan masyarakat untuk membantu demi rasa kemanusiaan.



"Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan membantu penyediaan air bersih untuk warga tidak mampu di daerah Sikka. Lembaga non-pemerintah dan masyarakat umum pun mohon ikut membantu, demi rasa kemanusiaan menolong sesama yang menderita," pungkas Yerry.

Seperti diberitakan, sedikitnya ada 250 keluarga yang kekurangan air bersih di daerah sekitar Dusun Kolotong, karena wilayahnya tidak memiliki sumber mata air. Selama ini warga hanya memanfaatkan air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Akibat kemarau panjang, persediaan air tadah hujan yang biasa mereka simpan berangsur menyusut bahkan habis.

Sejak bulan Agustus 2023, warga yang tidak mampu untuk membeli air bersih seharga Rp250.000 sampai Rp300.000 per 5.000 liter. Akhirnya warga terpaksa memanfaatkan air dari pohon pisang untuk kebutuhannya.

Untuk mendapat air dari pohon pisang bukan perkara mudah. Seorang warga dari Dusun Klotong menceritakan setiap hari mereka mencari pohon pisang segar di sekitar rumah dan kebun.

Pohon pisang itu ditebang, lalu dilubangi untuk menampung air. Kemudian dibiarkan seharian agar air bisa tertampung.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)