Sejarah dan Asal-usul Suku Banjar, Lengkap dengan Kebudayaan Khasnya

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 12:30 WIB
loading...
Sejarah dan Asal-usul Suku Banjar, Lengkap dengan Kebudayaan Khasnya
Suku Banjar adalah salah satu suku di Indonesia yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Suku Banjar adalah salah satu suku di Indonesia yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan . Mereka memiliki sejarah dan budaya yang dalam dan unik.

Suku Banjar memiliki latar belakang keturunan yang bervariasi dari perpaduan suku-suku Bukit, Maanyan, Lawangan, dan Ngaju. Suku ini juga memperoleh pengaruh yang signifikan dari budaya Melayu dan Jawa.

Sejarah asal-usul suku Banjar dapat ditelusuri dari campuran etnis beberapa suku, dengan dominasi dari suku Dayak.

Sejarah dan Asal-usul Suku Banjar


Kata "banjar" dalam bahasa Jawa adalah singkatan dari kerja kata "mbanjarke," yang memiliki arti "memisahkan dan mengatur ulang”. Dalam artian harfiah, istilah tersebut kemudian diambil sebagai etnonim karena telah menjadi pengetahuan umum di masyarakat Kalimantan.



Suku Banjar adalah bagian dari kelompok masyarakat Dayak yang lebih besar. Suku ini telah mengalami asimilasi terutama dalam hal agama, budaya, dan aspek lainnya dengan pengaruh dari luar.

Dalam sejarahnya, suku Kedayan dan Dayak Kendayan memiliki ikatan kekerabatan dengan Suku Banjar.

Menurut mitologi suku Dayak Meratus (atau Dayak Bukit), Suku Banjar, terutama Banjar Pahuluan, dan Suku Bukit berasal dari dua saudara, yaitu Si Ayuh (Sandayuhan) yang menjadi leluhur suku Bukit, dan Bambang Basiwara yang menjadi leluhur suku Banjar.

Dalam cerita rakyat berbahasa Dayak Meratus, terungkap bahwa nenek moyang orang Banjar yang bernama Bambang Basiwara, adalah adinda dari nenek moyang orang Dayak Meratus yang bernama Sandayuhan.

Bambang Basiwara digambarkan sebagai adinda yang lemah secara fisik namun cerdas secara intelektual. Sementara Sandayuhan digambarkan sebagai kakak yang kuat secara fisik dan ahli dalam pertempuran.

Orang dari suku Banjar merupakan keturunan Dayak yang telah memeluk Islam dan mengadopsi adat istiadat Jawa, Melayu, Bugis, dan Cina sejak zaman kuno.



Masyarakat suku Banjar juga sering disebut sebagai orang Dayak pesisir, sehingga memiliki ciri khas yang sedikit berbeda dengan mayoritas suku Dayak di daerah pedalaman Kalimantan.

Masyarakat suku Banjar cenderung menerapkan gaya hidup dan norma-norma yang berlandaskan ajaran Islam.

Kebudayaan Khas Suku Banjar


Budaya dan tradisi masyarakat Banjar adalah hasil dari proses asimilasi selama berabad-abad yang dipengaruhi oleh kepercayaan Islam. Budaya Islam diperkenalkan oleh pedagang Arab dan Persia.

Ekspresi budaya Banjar tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, terutama dalam bentuk kesenian, tarian, musik, pakaian, permainan, dan upacara adat tradisional.



Tata nilai dan norma-norma sosial Banjar yang berasaskan Islam terus dijaga dan dilestarikan. Hal ini tercermin dalam aktivitas keseharian mereka.

Ini juga tercermin dalam berbagai pertunjukan seni Banjar yang sering diadakan dalam acara resmi, seperti tarian dan lagu khas Banjar.

Begitu pula dengan upacara adat khas Banjar yang biasanya dilangsungkan dalam peristiwa-peristiwa penting seperti pernikahan, kelahiran, atau peringatan-peringatan lain yang signifikan.

Adapun kesenian kebudayaan khas Suku Banjar di antaranya sebagai berikut.

1. Madihin


Seni Madihin adalah pertunjukan monolog oleh seniman tradisional, biasanya satu atau dua orang, yang mengkombinasikan syair dan pantun dengan musik gendang khas Banjar.

2. Mamanda


Seni Mamanda merupakan seni pentas teater tradisional Banjar. Menceritakan kisah-kisah kehidupan masyarakat perjuangan kemerdekaan serta kritik sosial dan politik yang berkembang.

3. Hadrah


Musik Hadrah adalah jenis musik aliran timur tengah yang merupakan bawaan dari kebudayaan Islam.

4. Musik panting


Seni Musik Panting adalah gabungan berbagai alat musik seperti Babun, Panting, Biola, dan Gong yang menciptakan irama khas. Alat musik utama, yaitu Panting, adalah alat musik petik kecil yang menyerupai Gitar Gambus. Musik ini sering mengiringi lagu-lagu tradisional Banjar dan tarian tradisional.

5. Upacara Maarak Penganten


Dalam rangkaian upacara perkawinan orang Banjar terdapat prosesi arak-arakan pengantin yang disebut maarak pengantin.

Demikian informasi mengenai sejarah dan kebudayaan Suku Banjar. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1973 seconds (0.1#10.140)