Cegah DBD, Pemko Pematang Siantar Galakkan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Rabu, 04 Oktober 2023 - 14:22 WIB
loading...
Cegah DBD, Pemko Pematang Siantar Galakkan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani mengeluarkan SE Nomor 400.7/6771/IX/2023 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Peningkatan Kasus Infeksi Dengue/DBD. (Foto: Pemko Pematang Siantar)
A A A
PEMATANG SIANTAR - Kota Pematang Siantar menjadi salah satu daerah endemis infeksi Dengue/Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sudah merata di 52 kelurahan. Pada 2022, terjadi peningkatan kasus yang signifikan, dengan angka kesakitan/inscidence rate (IR): 241,1 per 100.000 penduduk dsn case fatality rate (CFR) 2,07 persen.

Sedangkan pada 2023, sampai bulan Agustus, ditemukan 124 kasus DBD, meninggal 2 orang, dengan IR 47,5 per 100.000 penduduk dan CFR 1,64 persen.

Hal tersebut dipaparkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar Irma Suryani yang didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Anna Rosita Saragih, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Fitri Sari Saragih, Kepala Bidang P2P Misnan, dan Kepala Bidang Yankes-SAK, Doddy Suhariadi di ruang data Dinas Kesehatan, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Senin (25/09/2023).

Situasi Siap Siaga

Disampaikan Irma Suryani, kasus infeksi DBD di Kota Pematang Siantar, saat ini dalam situasi siap siaga menghadapi potensi peningkatan kasus.

Menyikapi situasi tersebut, Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani pun mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7/6771/IX/2023 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Peningkatan Kasus Infeksi Dengue/DBD. Surat Edaran tersebut, sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Wali Kota Pematang Siantar, yakni Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas.

Cegah DBD, Pemko Pematang Siantar Galakkan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Tim BTKLPP Kelas 1 Medan melakukan kegiatan pengambilan sampel surveilanz sentinel arbivirosis dengue untuk pemeriksaan serotype virus dengue setiap bulan. (Foto: Pemko Pematang Siantar)

Irma menyebutkan, betapa perlunya kerja sama semua pihak, terutama partisipasi aktif masyarakat dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit infeksi DBD. Kemudian, kolaborasi antar OPD dan pemberdayaan peranan masyarakat, memegang peranan penting dalam mensukseskan program pencegahan dan penanggulangan DBD.

Upaya itu, dapat dilakukan melalui kampanye kesehatan massal seperti gotong royong atau Jumat bersih, koordinasi dengan OPD terkait, serta menyampaikan informasi melalui media cetak dan elektronik.

Jangan Abaikan 3M

Hal lain yang dapat dilakukan, kata Irma, adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M plus sekali seminggu.

"Nyamuk demam berdarah itu, senangnya berkembang biak di genangan air yang bersih. Jentik-jentik yang ada di genangan air bersih, jika tidak diperhatikan dalam masa 5 hari akan berubah menjadi nyamuk," kata Irma Suryani.

Nyamuk demam berdarah, menurut Irma Suryani, harus diberantas dengan menguras bak mandi minimal sekali seminggu, menutup penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.

"Plusnya, mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk, memberantas jentik nyamuk dengan larvasida di genangan air, dan menanam tanaman pengusir nyamuk," ujarnya.

Cegah DBD, Pemko Pematang Siantar Galakkan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Proses fogging fokus disejumlah desa dalam upaya pemberantasan sebaran nyamuk demam berdarah. (Foto: Pemko Pematang Siantar)

Selanjutnya, diungkapkan Irma, upaya memberantas sebaran nyamuk demam berdarah, dapat dilakukan jika rasa kebersamaan dapat diwujudkan jika masyarakat tidak mengabaikan 3M plus. Kemudian, bagaimana membangun kerja sama di tingkat kelurahan dalam hal menggalakkan program "Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)."

"Dengan memberdayakan peran serta masyarakat melalui peran anggota keluarga sebagai juru pantau jentik (Jumantik) di dalam dan sekitar rumah, adalah upaya dalam memutus pertumbuhan aedes aegypty. Membunuh jentik-jentik nyamuk akan menjadi penyelesaian masalah penularan demam berdarah," tutur Irma.

Diterangkannya, bahwa sebaran penularan yang dibawa nyamuk demam berdarah adalah di radius 100 meter dari titik berkembangnya nyamuk aedes aegypty.

Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar bersama-sama dengan lintas program, lintas sektor, elemen terkait dan masyarakat telah mensukseskan program pencegahan dan penanggulangan DBD, di antaranya terbentuknya Tim Pokjanal DBD/G1R1J tingkat kelurahan, mengaktifkan G1R1J tingkat kelurahan, melakukan PSN 3M plus, survey jentik/pemantauan jentik berkala dan lainnya.

Mengenal Infeksi Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah merupakan penyakit infeksi virus yang disebabkan virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari dengan manifestasi pendarahan, penurunan trombosit, yang disertai nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes yang mengandung virus dengue terdiri dari Den 1, Den 2, Den 3 dan Den 4.

Tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty pada tempat-tempat penampungan air berupa genangan air bersih yang tertampung di suatu tempat, seperti bejana, drum, tangki air, bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, botol, plastik bekas minuman, dan lainnya.

Irma Suryani menyampaikan pesan agar seluruh lapisan masyarakat Kota Pematang Siantar agar tidak mengabaikan Gerakan 3M Plus.

Adv
(irh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2147 seconds (0.1#10.140)