Penelitian Ilmiah di Makassar Buktikan AMDK Galon Aman

Selasa, 03 Oktober 2023 - 21:34 WIB
loading...
Penelitian Ilmiah di...
Tiga peneliti dari dua perguruan tinggi di Makassar tidak mendeteksi adanya migrasi BPA dari kemasan galon guna ulang ke dalam produk air minum. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
MAKASSAR - Penasaran terhadap isu BPA galon isi ulang yang disebut melebihi batas ambang amannya, 3 penelitidi Makassar Sulawesi Selatanmelakukan pembuktian terhadap isu tersebut. Mereka berasal dari Program Studi Kimia Universitas Islam Makassar (UIM) dan Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka (UT).

Para peneliti ini sama sekali tidak mendeteksi adanya migrasi BPA dari kemasan galon isi ulang ke dalam produk airnya.



“Di awal kami melakukan penelitian memang dasarnya karena waktu itu lagi marak bahkan sampai banyak berita- terkait migrasi BPA galon guna ulang yang disebut-sebut telah bermigrasi ke dalam airnya melebihi batas ambang aman,” ujar Endah Dwijayanti, salah satu peneliti dari Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UIM, Selasa (10/3/2023).

Dari situ, lanjutnya, dia bersama 3 peneliti lainnya, yaitu Rachmin Munadi dan Sry Wahyuningsih yang juga dari Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UIM serta Iffana Dani Maulida dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi UT mencoba melakukan pengujian khusus di wilayah Makassar.

Penelitian mereka berjudul "Analisis Bisphenol A dan Di-ethylhexyl Dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar".

“Kami mengambil beberapa sampel air galon guna ulang yang beredar di lima titik dan lima kecamatan, yang kami cek kandungan BPA-nya. Setelah kami coba, atau setelah kami analisa dengan instrumen GC-MS (Gas Cromatography and Mass Spectrometry), ternyata hasilnya negatif. Jadi tidak terdeteksi adanya kandungan BPA dalam air galonnya,” kata Endah Dwijayanti.



Dari situ, lanjutnya, sampel juga diambil lagi dari beberapa toko di 5 titik itu untuk dicek semua kandungan BPA-nya. Ditegaskan, dalam menentukan 5 titik tersebut, mereka juga melakukannya dengan teknik sampling di mana ada teknik pengambilan sampel agar semua titik itu bisa mewakili tempat beredarnya produk-produk itu.

“Dari situ kami gabungkan semua data, baru kami cek yang mana yang paling banyak beredar dan paling banyak ada di setiap titik tersebut,” tuturnya.

Rachmin menambahkan penelitian dilakukan dengan kromatografi gas atau GCMS. “Itu kromatografi gas dan spektrometri massa, bisa sampai mendeteksi struktur kimianya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya senyawa BPA di sampel air yang kami periksa,” ucapnya.

Sementara Iffana mengutaraan survei lapangan dilakukan di beberapa lokasi yang tersebar di Kota Makassar.

“Hasil dari survei lapangan menunjukkan 2 merek galon isi ulang dengan peminat terbanyak yaitu merek A dan merek B, yang dijadikan sampel pada penelitian ini,” tukasnya.

Dari hasil penelitian ini, para peneliti ini bisa memastikan bahwa galon-galon AMDK dua merek terkenal di Indonesia yang banyak di konsumsi masyarakat di Makassar aman untuk digunakan sebagai air minum.

“Untuk daerah yang kami teliti di Kota Makassar untuk saat ini kami bisa katakan aman untuk dikonsumsi,” tutur Rachmin.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1905 seconds (0.1#10.140)