Kisah Heroik Masjid Sabilillah Malang, Lahannya Diincar dan Nyaris Dikuasai PKI
loading...
A
A
A
MASJID Sabilillah Kota Malang, Jawa Timur yang awalnya dibangun di lahan kosong sempat nyaris jatuh ke tangan Partai Komunis Indonesia (PKI). Lahan yang sekarang jadi Masjid Sabilillah ini diincar PKI untuk didirikan bangunan gedung sekitar tahun 1960-an.
Masjid ini menjadi saksi bisu perjuangan arek-arek Malang dan sekitarnya mempertahankan kemerdekaan.
KH. Moensif Nachrawi, penasehat takmir Masjid At-Thohiriyah Bungkuk menceritakan, bagaimana tanah kosong yang kini berdiri Masjid Sabilillah diincar oleh PKI sekitar tahun 1960.
Saat itu kebetulan keluar Undang-undang Agraria dimana untuk sebidang tanah yang luasnya 5.000 meter hanya boleh dimiliki satu orang.
"Lebih dari itu nggak boleh, padahal banyak tanah-tanah terlantar yang jumlahnya lebih dari hektaran mulai diincar sama PKI, ini ingin menguasai," kata Moensif Nachrowi di kediamannya, dikutip Minggu (1/10/2023).
Menurutnya, di kawasan Blimbing, Kota Malang saja, ada sekitar 10 hektare tanah tak bertuan yang mulai diincar PKI. Dari sanalah Camat Blimbing memberitahu ke Ketua PCNU Kota Malang dan KH. Nachrawi, yang juga ayah dari KH. Moensif Nachrowi.
Kemudian, ide pembangunan masjid muncul, dari sebelumnya tanah kosong yang digunakan berkumpul para pejuang memerangi Belanda dan sekutunya.
Masjid ini menjadi saksi bisu perjuangan arek-arek Malang dan sekitarnya mempertahankan kemerdekaan.
KH. Moensif Nachrawi, penasehat takmir Masjid At-Thohiriyah Bungkuk menceritakan, bagaimana tanah kosong yang kini berdiri Masjid Sabilillah diincar oleh PKI sekitar tahun 1960.
Saat itu kebetulan keluar Undang-undang Agraria dimana untuk sebidang tanah yang luasnya 5.000 meter hanya boleh dimiliki satu orang.
"Lebih dari itu nggak boleh, padahal banyak tanah-tanah terlantar yang jumlahnya lebih dari hektaran mulai diincar sama PKI, ini ingin menguasai," kata Moensif Nachrowi di kediamannya, dikutip Minggu (1/10/2023).
Menurutnya, di kawasan Blimbing, Kota Malang saja, ada sekitar 10 hektare tanah tak bertuan yang mulai diincar PKI. Dari sanalah Camat Blimbing memberitahu ke Ketua PCNU Kota Malang dan KH. Nachrawi, yang juga ayah dari KH. Moensif Nachrowi.
Kemudian, ide pembangunan masjid muncul, dari sebelumnya tanah kosong yang digunakan berkumpul para pejuang memerangi Belanda dan sekutunya.